Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Beradik yang Dipasung karena Gangguan Jiwa Dapat Perawatan Gratis dari Pemerintah

Kompas.com - 02/12/2019, 15:52 WIB
Amran Amir,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com – Kakak beradik yang dipasung karena menderita gangguan jiwa, Anita (34) dan Saldi (31), akan mendapat perawatan gratis dari pemerintah.

Anita dan Saldi merupakan anak dari Abdul Salam (81) dan Halima (60), warga Desa Lare-Lare, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. 

Saat didatangi tim medis, Anita dan Saldi sempat diberikan obat hingga terlihat nampak tenang.

Dokter Bunadi mengatakan, kondisi Anita yang terbaring lemas karena kurangnya aktivitas.  

“Itu terjadi akibat kurangnya aktivitas selama ini, sehingga untuk menggerakkan badan, kaki itu sudah berat, jadi perlu direhabilitasi medik atau fisioterapi. Juga bisa dengan menggunakan kursi roda,” kata Bunadi, saat ditemui di rumah keluarga Abdul, Senin (2/11/2019).

Baca juga: Kakak Beradik yang Alami Gangguan Jiwa dapat Bantuan Paket Sembako

Menurut Bunadi, pihaknya selama ini telah menangani kedua pasien gangguan jiwa tersebut melalui pengelola kesehatan jiwa Puskesmas Bua dan mendatangi setiap bulan.

Hanya saja Anita malas bahkan tidak mau meminum obat sehingga kondisinya menurun.

 “Hari ini pihak medis memberikan obat dan mau meminumnya, kondisinya saat ini juga sudah kooperatif,” ujar Bunadi. 

Untuk penanganan keduanya, pihak Dinas Sosial dan Kesehatan Luwu akan berkoordinasi untuk perawatan.

Sebelumnya pihak Puskesmas Bua telah mengusulkan untuk dibawa ke Bagian Perawatan Jiwa (Amarilis) Rumah Sakit Batara Guru Belopa Luwu. 

“Kami pernah mengusulkan untuk dirujuk bahkan kami sudah bawa ambulans untuk dibawa ke Rumah Sakit, tetapi karena kondisi ekonomi keluarganya sehingga mereka menolak untuk dibawa ke rumah sakit,” ucap dia. 

Bunadi menambahkan, kejadian yang dialami kedua bersaudara ini diduga adanya faktor genetik dan stresor (tekanan) ekonomi.

“Biasanya kalau faktor genetik itu agak berat ditambah tekanan ekonomi dan pekerjaan serta pendidikan sehingga kalau selesai berobat dan sembuh tetapi stresornya masih ada jadi tingkat kekambuhannya akan susah diatasi,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa Lare-lare Syarifuddin mengatakan, setelah melihat kondisi warganya pihaknya akan memberi bantuan berupa kursi roda.

“Karena saya ini baru satu bulan menjabat sebagai kepala desa, maka saya berinisiatif untuk memberikan kursi Roda secara pribadi. Karena sesuai dengan informasi dokter tadi bahwa si Anita ini jarang goyang, jadi bagus kalau diberikan kursi roda agar bisa menghirup udara segar di luar dan terbuka alam pemikirannya,” tutur Syarifuddin.

Baca juga: Selama 15 Tahun Kakak Beradik di Sulsel Dipasung karena Menderita Gangguan Jiwa

Sebelumnya diberitakan, dua kakak beradik, Anita dan Saldi dipasung oleh kedua orangtuanya, Abdul Salam (81) Halima (60). Anita dan Saldi menderita gangguang jiwa.

Keduanya sempat berobat di rumah sakit. Namun, karena terkendala biaya maka pengobatan dihentikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com