Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Pengetahuan Bikin Masyarakat Salah Persepsi soal Pengidap AIDS

Kompas.com - 02/12/2019, 14:58 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk tak lagi memberikan stigma negatif terhadap penderita HIV/AIDS.

Sekretaris KPA Cianjur Hilman mengatakan, upaya mengedukasi masyarakat terkait orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terus dilakukan dan menyasar semua kalangan hingga ke lapisan terbawah.

“Persepsi dan stigma masyarakat terhadap ODHA harus dirubah. Bukan dijauhi orangnya, tapi  penyakitnya. Kenali cara-cara penularannya agar kita bisa terhindar,” kata Hilman kepada Kompas.com, Senin (2/12/2019). 

Baca juga: Balita di Cianjur Terkena HIV/AIDS

Kebanyakan masyarakat yang memandang sinis dan mengecap negatif ODHA tersebut, menurut Hilman, lebih karena ketidaktahuan mereka terhadap penyakit HIV/AIDS itu sendiri.

Misalnya, masih ada yang beranggapan jika bersentuhan kulit atau berbagi wadah atau tempat makan dan minum dengan ODHA bisa tertular.

"Jadi, informasi yang diperolehnya itu tidak utuh,” ujar Hilman.

Kendati begitu, saat ini stigma masyarakat terhadap ODHA pelan-pelan mulai berubah.

Menurut Hilman, masyarakat mulai bisa menerima kehadiran ODHA di tengah-tengah kehidupan dan lingkungan mereka.

Selain itu, ODHA juga kini banyak yang sudah berani membuka diri, bahkan beberapa dari mereka bersedia tampil di muka umum untuk memberikan testimoni dalam rangka mengedukasi masyarakat terkait HIV/AIDS.

"Beberapa kali kegiatan KPA di kecamatan-kecamatan, kita selalu hadirkan ODHA untuk testimoni, tentunya atas persetujuan dan kemauan mereka sendiri, dan masyarakat pelan-pelan sudah mulai bisa menerima kehadiran mereka," ucap dia.

Hal senada juga disampaikan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Rostiani Dewi.

Melalui momentum Hari AIDS Sedunia, pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak lagi memberikan cap buruk terhadap ODHA.

Pasalnya, sikap diskriminatif tersebut sangat tidak adil mengingat tidak semua yang menjadi ODHA akibat dari perbuatan mereka.

“ODHA dari kalangan ibu rumah tangga misalnya, beberapa kasus yang kita temukan, mereka positif HIV/AIDS karena tertular dari suaminya yang tidak setia pada pasangan. Melakukan hubungan seks di luar selain dengan istrinya," kata Rostiani.

Hubungan seks bergonta-ganti pasangan tersebut adalah cara paling cepat menularkan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com