Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragis, Ayah, Menantu dan Tetangga Tewas Terjatuh di Sumur, Ini Faktanya

Kompas.com - 02/12/2019, 12:36 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Warga Kampung Kamandoran RT 003 RW 010 Desa Karantengah Sukabumi, Jawa Barat, dikejutkan dengan tiga orang warga yang tewas di dalam sumur yang diduga beracun.

Ketiga warga itu masing-masing bapak dan menantunya, Dudung (52) dan Ade Rohman (27) serta tetangganya Nurdin (54).

Setelah berhasil dievakuasi oleh dari dalam sumur dengan kedalaman sekitar sembilan meter oleh tim Search and Rescue (SAR) gabungan, ketiga jenazah sudah disemayamkan di rumah duka masing-masing dan akan dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat pada hari ini (Senin).

Berikut ini fakta selengkapnya:

Kronologi kejadian

Ketua RT 03 RW 10 Ugan Suganda (60) mengatakan, kejadian terjadi saat Ade Rohman memasang pompa air di dalam air, saat di dalam sumur terjatuh dan teriak meminta tolong.

Mendengar itu, mertuanya, Dudung turun ke dalam sumur untuk menolong menantunya Ade. Namun dia (Dudung) juga terjatuh ke dalam sumur.

"Setelah itu ada Pak Nurdin yang sedang mencangkul di sawahnya. Lalu ikut menolong, dan juga terjatuh lagi ke dalam sumur," ujarnya kepada Kompas.com di rumah duka, Minggu petang.

Rencananya ketiga jenazah akan dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) kampung setempat, Senin (2/12/2019) besok pagi.

Baca juga: Ayah, Menantu, dan Tetangganya Tewas Terjatuh dalam Sumur di Sukabumi yang Diduga Beracun

 

Tiga orang tewas

Ugan mengatakan, ketiga orang yang terjatuh dari dalam sumur tersebut masing-masing bapak dan menantunya, Dudung (52) dan Ade Rohman (27) serta tetangganya Nurdin (54). Ketiganya tercatat warga kampung setempat.

Ketiganya berhasil dievakuasi oleh tim Search and Rescue (SAR) gabungan.

"Yang meninggal Pak Dudung dan menantunya, lalu Pak Nurdin yang ikut menolong," katanya.

Baca juga: Fakta Sumur di Lamongan Semburkan Lumpur dan Gas, Mudah Terbakar hingga Terdengar Suara Ledakan

 

Sumur diduga beracun

Ugan mengatakan, sebelum dievakuasi, dia sempat melihat kondisi air sumur dari atas. Namun tidak terlihat ada gelembung-gelembung air.

"Sempat ada warga yang akan turun untuk menolong ke dalam sumur. Tapi saya cegah, karena berbahaya," ujarnya.

Proses evakuasi tiga korban dalam sumur yang diduga beracun ini melibatkan sejumlah institusi, di antaranya petugas Pemadam Kebakaram (Damkar), Pramuka Peduli, ACT, BPBD dan unsur Muspika Cibadak, Desa Karangtengah serta masyarakat.

Baca juga: Ini Motif Pelaku Tikam Petugas SPBU hingga Tewas

 

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Sukabumi, Budiyanto | Editor: Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com