Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuh Luka Lebam dan Demam Tinggi, Bocah 4 Tahun Mengigau "Ampun Budhe"

Kompas.com - 01/12/2019, 19:04 WIB
Achmad Faizal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi melarang seorang bocah perempuan berusia 4 tahun berinisial JA untuk dibawa pulang dari RSU dr Soetomo Surabaya oleh ibunya, Jumat (29/11/2019).

Hal ini lantaran polisi mulai menyelidiki dugaan kekerasan yang dialami JA oleh keluarganya.

Polisi menerbitkan laporan model A untuk memulai penyidikan meski orang tuanya tidak melapor.

"Selama penyidikan, JA dirawat di rumah sakit dan tidak boleh dibawa pulang oleh orang tuanya," kata Wakapolsek Gubeng, AKP Yahudi saat dikonfirmasi, Minggu (1/12/2019).

Saat dilarikan ke RSU dr Soetomo, kondisi bocah yang tinggal di Jalan Pacar Kembang Surabaya itu penuh luka lebam di bagian tubuh, wajah, hingga sekitar alat kemaluannya.

Menurut keterangan dokter saat itu kata Yahudi, JA demam tinggi dan sempat mengigau dengan berkata "ampun, Budhe" berkali-kali.

Sementara ibu JA sempat memaksa membawa pulang anaknya.

"Menurut keterangan ibunya kepada dokter, JA keracunan makanan, namun faktanya dokter menemukan banyak luka lebam," kata Yahudi.

Secara terpisah, Kanit Perlindungan Perempuan Dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni mengatakan, pihaknya telah memeriksa 2 orang saksi atas kasus tersebut.

"Ada 2 saksi yang sudah diperiksa sampai hari ini, nanti akan ada lagi saksi yang diperiksa," kata Ruth.

Sayangnya, dia enggan menjelaskan detil hasil pemeriksaan karena proses penyelidikan masih berjalan.

"Mohon bersabar, nanti pasti akan kami sampaikan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com