Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Sembako Disalurkan ke Ribuan Korban Banjir di Rokan Hulu

Kompas.com - 01/12/2019, 18:41 WIB
Idon Tanjung,
Jessi Carina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Bantuan sembako untuk korban banjir di Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, hingga saat ini terus mengalir. Bantuan tersebut sudah disalurkan kepada para korban.

Penyaluran bantuan dilakukan melalui pihak desa. Kemudian dibagi rata kepada para korban banjir.

Bantuan dibagikan salah satunya kepada warga di Desa Sontang. Di sini ada ribuan kepala keluarga (KK) yang dilanda banjir dibagikan bantuan berupa sembako.

"Bantuan sembako sudah mulai kami salurkan sejak, Jumat (29/11/2019) kemarin. Di Desa Sontang ini lebih dari seribu KK yang kami bagikan bantuan," kata Kepala Desa Sontang Zulfahrianto saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (1/12/2019).

Di Desa Sontang, sambung dia, bantuan dibagikan di tiga dusun yang terdampak banjir, yaitu Dusun I Harapan, Dusun II Delapan Tali, dan Dusun III Titian Gading.

Dia menyebutkan, hingga saat ini bantuan terus mengalir dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, mahasiswa dan juga ada dari komunitas.

Jenis bantuan yang disalurkan berupa beras, telur, susu, biskuit untuk bayi dan ibu hamil dan lainnya.

Baca juga: Banjir di Rokan Hulu Mulai Surut, Jalur Lintas Riau-Sumut Bisa Dilewati

"Alhamdulillah, sampai hari ini bantuan terus mengalir buat warga kami yang terdampak banjir. Kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan ini, karena sangat bermanfaat bagi warga kami," ucap Zulfahrianto.

Sementara itu, Camat Bonai Darussalam Setyono mengatakan, saat ini banjir masih melanda lima desa, yakni Desa Sontang, Desa Kasang Padang, Desa Teluk Sono, Desa Kasang Mungkal dan Desa Bonai.

"Jumlah warga yang terdampak banjir di lima desa ini kita data sebanyak 1,940 KK," sebut Setyono kepada Kompas.com, Minggu.

Untuk bantuan, kata dia, telah disalurkan kepada para korban banjir. Bantuan terdiri dari sembako, selimut, matras, makanan tambahan bayi dan ibu hamil.

Bantuan dari berbagai pihak itu sebelumnya dikumpulkan di kantor camat. Kemudian dijemput langsung oleh masing-masing perangkat desa.

"Untuk bantuan dibagikan sama perangkat desa," sebut Setyono.

Namun, saat ini masih ada dua desa yang bantuannya belum bisa disalurkan, karena akses diputus genangan air.

"Untuk Desa Teluk Sono dan Desa Kasang Padang belum dijemput. Sebab, genangan air masih tinggi. Tapi hari ini sudah beransur surut,"sebut Setyono.

Warga korban banjir bersyukur telah mendapat bantuan. Setidaknya, bantuan tersebut dapat memenuhi kebutuhan sementara waktu.

Baca juga: Berkah di Balik Banjir Rokan Hulu, Ikan Melimpah, Warga Panen

"Saya dapat bantuan beras dan Indomie. Alhamdulillah, desa kemarin yang bagikan," ucap Sumarni (46) salah satu korban banjir yang diwawancarai Kompas.com, Minggu.

Dia mengatakan, genangan air masih tinggi di pekarangan rumahnya. Ketinggian air sekitar 70 sentimeter.

Beruntung saja air tidak sampai ke dalam rumah, karena rumahnya sengaja dibangun tinggi untuk antisipasi banjir.

Sebagaimana diberitakan, sudah sepekan banjir melanda wilayah Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul.

Setidaknya ada lima desa yang terendam, yakni Desa Sontang, Desa Teluk Sono, Desa Kasang Padang, Desa Kasang Mungkal dan Desa Bonai.

Dari lima desa ini, sudah ribuan rumah warga yang tergenang air. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 60 sentimeter hingga tiga meter.

Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga memutus akses jalan penghubung antar desa.

Selain itu, jalan lintas Riau-Sumut juga ikut terendam banjir. Di beberapa titik, hanya kendaraan besar dan tinggi yang bisa melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com