Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baku Tembak dengan OPM, Ini Penjelasan Kapendam Cenderawasih

Kompas.com - 01/12/2019, 18:14 WIB
Dhias Suwandi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim telah menewaskan seorang dua prajurit TNI dalam kontak senjata di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Jumat (29/11/2019).

Menganggapi hal itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih Kolonel CPL Eko Daryanto mengatakan pernyataan yang dikeluarkan TPNPB-OPM tidak benar.

"Tidak ada, kita tidak ada korban," ujar dia saat dihubungi melalui telepon, Minggu (1/12/2019).

Baca juga: Satu Anggota KKB yang Terlibat Baku Tembak di Aceh Kritis

Menurut dia, sesuai pernyataan Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakti Kolonel Infantri Binsar Sianipar bahwa dalam kontak senjata yang berlangsung selama 15 menit tersebut, justru dari pihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menjadi korban.

"Kita dengar dari yang berkopenten saja, Danrem kan sudah menegaskan itu," kata dia.

Baca juga: Baku Tembak dengan Polisi, 4 Anggota KKB di Aceh Tewas

Sebelumnya diberitakan, Aparat keamanan kembali terlibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.

"Betul ada kontak senjata di Mugi," ujar Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (29/11/2019).

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.25 WIT tersebut, terjadi karena KKB yang diyakini merupakan kelompok Egianus Kogoya, ingin mengganggu helikopter TNI yang akan melakukan pendorongan logistik (dorlog) dari Kabupaten Mimika.

Namun, prajurit TNI yang tengah bersiap melakukan pengamanan mengetahui keberadaan kelompok tersebut.

"Tadi ada anggota yang mau pengamanan heli yang mau dorlog, terus mereka melihat ada 5 orang membawa senapan serbu. Kemudian ditembak tapi tidak kena, akhirnya baku tembak sekitar 15 menit," kata Candra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com