Arini tidak ingin ketika meninggal dunia nanti, ia mewariskan utang bagi anak semata wayangnya.
Upaya Arini berbuah hasil. Melalui kerja kerasnya, seluruh utang dapat ia lunasi dalam dua tahun.
Setelah divonis HIV positif, Arini makin menjaga pola hidupnya. Ia dan anaknya tidak mengonsumsi makanan yang mengandung gluten dan mengonsumsi lebih banyak sayur serta buah.
Baca juga: 5 Mitos Keliru Seputar HIV/AIDS
"Anak saya pencernaannya lemah, saya sendiri survivor kanker. Ketika saya (berhasil) hidup dari kanker, HIV itu it’s nothing," ungkap dia.
Orang yang hidup dengan HIV (Odhiv) bisa melakukan kegiatan apapun dan berprestasi, asalkan sehat.
Bahkan Odhiv bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan diakui. Seperti dirinya yang pernah bekerja di perusahaan besar dan memegang jabatan yang lumayan tinggi.
Semua orang di kantor menghargai Arini meski dengan terang-terangan membuka statusnya sebagai HIV positif.
Bahkan suatu hari saat meeting, obat ARV yang wajib dikonsumsinya tertinggal di rumah.
Baca juga: Strain Baru HIV Ditemukan, Ini yang Harus Anda Ketahui
Atasannya pun menugaskan pesuruh di perusahaan untuk mengambil obat tersebut.
"Jadi kalau perusahaan mau menggunakan potensi saya, mereka juga harus terima penyakit saya. Satu paket," imbuh lulusan SMAN 2 Kotabumi itu.
Kebiasaannya menjalani pola hidup sehat ia tuangkan dalam bentuk buku berjudul "Hidup Sehat Bebas Gluten". Buku itu terbit dalam dua jilid.
Kebiasaan hidup sehat juga ditularkan ke kerabat sesama penderita HIV.
Sebab, kebanyakan Odhiv mengalami lemah pencernaan, terutama lambung maupun usus halus. Kondisi itu bisa memngaruhi anxiety/mood swing, baik karena ESO maupun stres akibat pengaruh stigma dan diskriminasi lingkungan.
Kini, masa-masa terberat hidupnya sudah dapat dilalui. Kondisi kesehatannya juga sudah dapat diterima dan dipasrahkan kepada Tuhan.
Baca juga: Balita di Cianjur Terkena HIV/AIDS
Arini saat ini hidup bahagia bersama anak dan suaminya berkebangsaan Belanda. Sang suami kedua ini diketahui negatif HIV.
"Sejak tiga tahun sebelum menikah (dengan warga Belanda), saya undetected viral load," tutur lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya itu.
Artinya, selama Arini terus mengonsumsi ARV, dirinya tidak akan menularkan HIV. Bahkan saat berhubungan seks, aman tidak menggunakan pengaman.
Mengenai anak, Arini mengatakan, karena faktor usia, ia dan suaminya sepakat untuk tidak memiliki anak. Ia lebih cenderung menjadi orangtua angkat anak-anak terlantar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.