Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bertemu Tokoh-tokoh Papua, Mahfud MD Temukan Fakta Baru | TNI Kontak Senjata dengan KKB

Kompas.com - 01/12/2019, 07:01 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Berita Menkopolhukam Mahfud MD temukan fakta baru soal Papua, menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Didampingi Wakil Menteri PUPR Wempi Wetipo dan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, Mahfud MD melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh Papua, di Kota Jayapura, pada Sabtu (30/11/2019).

Dalam pertemuan tersebut, Mahfud MD mendengarkan aspirasi para tokoh terkakit dengan proses rekonsilasi dan rekontrksi pembagunan di Papua, pasca-rusuh di Jayapura dan Wamena, Kabupaten Jayaiwjaya.

Sementara itu, berita kronologi TNI kontak senjata dengan KKB di Nduga Papua juga menjadi perhatian pembaca.

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto mengatakan, kontak senjata yang terjadi antara pihak keamanan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, terjadi pada Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 09.25 WIT.

Dalam kontak senjata tersebut, Candra memastikan tidak ada prajurit TNI yang menjadi korban.

Berikut ini berita populer nusantara selengkapnya:

1. Menkopolhukam Mahfud MD temukan fakta baru soal Papua

Menkopolhukam Mahfud MD didampingi Menag Fachrul Razi dan Mendagri Tito Karnavian saat memberikan keterangan pers di kantor Kemenkopolhulam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (27/11/2019).KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari Menkopolhukam Mahfud MD didampingi Menag Fachrul Razi dan Mendagri Tito Karnavian saat memberikan keterangan pers di kantor Kemenkopolhulam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (27/11/2019).

Saat berkunjung ke Papua, Mahfud MD yang didampingi Wakil Menteri PUPR Wempi Wetipo dan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengaku banyak mendapatkan fakta baru terkait penanganan masalah di Papua.

"Ternyata banyak hal yang selama ini belum menjadi berita di media yang sebenarnya penting kita olah di Jakarta," ujarnya.

Menurut dia, keinginan para tokoh untuk mengatasi berbagai masalah di Papua patut diapresiasi dan direspons dengan cepat.

Mahfud MD memastikan bahwa situasi di Papua jauh lebih kondusif dibandingkan dengan apa yang tergambar melalui berbagai pemberitaan di media.

"Selama ini di pemberitaan selalu ributnya saja yang muncul, tadi bagus karena semuanya punya semangat untuk maju bersama dan pendekatannya banyak ke sisi sosial, budaya dan kesejahteraan," ujarnya.

 

2. Kronologi TNI baku tembak dengan KKB di Nduga Papua

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra DiantoKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto mengatakan, kontak senjata antara TNI dengan KKB bermula dari helikopter TNI yang akan melakukan pendorongan logistik (dorlog) dari Kabupaten Mimika. Namun diganggu oleh KKB yang diyakini merupakan kelompok Egianus Kogoya.

Prajurit TNI yang tengah bersiap melakukan pengamanan melihat ada lima orang membawa senjata serbu.

"Kemudian ditembak tapi tidak kena, akhirnya baku tembak sekitar 15 menit," katanya saat dihubungi melalui telepon, Jumat.

Akibat kontak senjata tersebut, helikopter yang harusnya melakukan dorlog terpaksa kembali ke Timika karena situasi di Mugi kurang kondusif.

"Kemudian heli yang mau dorlog kembali ke Timika," katanya.

Baca juga: Kronologi TNI Kontak Senjata dengan KKB di Nduga Papua

 

3. Ikon Kota Padang tercinta Rp 63,7 miliar hangus terbakar

Ikon Padang Kota Tercinta hangus terbakar, Sabtu (30/11/2019) sekitar pukul 06.00 WIB.Dok: Damkar Padang Ikon Padang Kota Tercinta hangus terbakar, Sabtu (30/11/2019) sekitar pukul 06.00 WIB.

Ikon kota Padang, Padang Kota Tercinta, yang terletak di Gunung Padang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat hangus terbakar pada Sabtu (30/11/2019) sekitar pukul 06.00 WIB.

Tulisan yang dibangun pada tahun 2017 dengan anggaran sekitar Rp 6,37 miliar itu diduga terbakar akibat arus pendek.

"Terbakar sekitar pukul 06.00 WIB tadi yang diduga karena arus pendek," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang, Arfian yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/11/2019).

Arfian juga menyebutkan, ikon tersebut masih belum diserahterimakan dari Dinas PU sehingga pihaknya berharap ikon itu dibangun kembali.

"Belum diserahterimakan dari Dinas PU ke Dinas Pariwisata. Kita berharap dibangun lagi dan baru diserahterimakan," jelasnya.

Baca juga: Ikon Padang Kota Tercinta Seharga Rp 6,37 Miliar Hangus Terbakar

 

4. Kasus ibu bunuh bayinya dengan racun babi lalu bunuh diri

Ilustrasi bayi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi bayi.

Diduga karena cemburu suaminya tidur di rumah istri pertamanya, Nursakda (30), seorang ibu rumah tangga di Kampung Atu Gogop, Kecamatan Kute Panang, Aceh Tengah, nekat memberikan racun babi yang dicampur dengan susu formula kepada bayinya, Yaumil yang masih berusia satu tahun, Kamis (28/11/2019).

Setelah itu, Nursakda pun bunuh diri dengan meminum racun yang sama.

Jenazah ibu dan anak itu ditemukan setelah terjadinya peristiwa terbakarnya satu unit mobil Mitsubishi L200 dengan Nomor Plat BK 8704 XP yang diketahui milik suaminya Sukiman.

“Setelah dilakukan penyelidikan, perempuan yang meninggal ini ternyata istri kedua dari pemilik gudang, dan sudah punya satu anak. Serta saat ini sedang mengandung dengan usia kandungan sekitar 3-4 bulan,” kata Agus saat konferensi pers di Aula Mapolres Aceh Tengah, Jumat (29/11/2019).

Baca juga: Kasus Ibu Bunuh Bayinya dengan Racun Babi lalu Bunuh Diri, Berawal dari Suami Tidur di Rumah Istri Pertama

 

5. Cerita warga bertahan di tengah banjir Rokan Hulu

Warga mengarungi banjir untuk menuju rumahnya di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul, Riau, Jumat (29/11/2019).KOMPAS.COM/IDON Warga mengarungi banjir untuk menuju rumahnya di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul, Riau, Jumat (29/11/2019).

Lebih kurang sepekan banjir menggenangi permukiman di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.

Salah satunya Lilis Suryani. Ibu rumah tangga berusia 47 tahun ini mengaku hampir setiap hari mengarungi banjir untuk pergi keluar.

Untuk pergi keluar, warga Dusun II Delapan Tali, ini berjalan kaki menembus genangan setinggi 70 sentimeter.

Namun, saat melewati air, Lilis mengaku mulai takut dengan binatang buas yang ada di air.

"Saya takut sama buaya dan ular," kata Lilis saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (29/11/2019).

Baca juga: Cerita Warga Bertahan di Tengah Banjir Rokan Hulu, Setiap Keluar Rumah Takut Buaya dan Ular

 

Sumber: KOMPAS.com (Dhias Suwandi, Perdana Putra, Idon Tanjung, Editor: Farid Assifa, Candra setia Budi, Diamanty Meiliana)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com