Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melahirkan di Dalam Feri Saat Dirujuk ke RS, Perempuan Ini Berduka, Bayinya Tiada

Kompas.com - 30/11/2019, 19:44 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Seorang Ibu hamil berinisial R (27) menanggung duka setelah bayi yang ia kandung lahir dalam feri dan meninggal.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/11/2019) saat ia dirujuk dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sekitar pukul 13.00 Wita, ibu ini datang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung. Ia diperiksa dokter namun diputuskan dirujuk karena ruang operasi sedang diperbaiki dan tak ada dokter spesialis anestesi.

“Hasil pemeriksaan ibunya tekanan darah tinggi dan kehamilannya sungsang (posisi kepala bayi di atas). Jadi harus operasi dan diputuskan dirujuk,” ungkap Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung PPU, dr Grace Makisurat saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/11/2019) malam.

Baca juga: Mahasiswi di Bone Tewas Usai Melahirkan, Bayinya Selamat

Saat diberangkatkan ke Balikpapan, ibu hamil ini didampingi dua bidan.

Namun, dalam perjalanan menggunakan kapal feri, R melahirkan dalam kondisi seadanya dibantu bidan, sekitar pukul 15.00 Wita di hari yang sama.

Setelah lahir, bayi tersebut dibawa ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo dan dinyatakan telah meninggal.

“Memang di luar prediksi. Kami memperkiraan dia akan lahir aman di Balikpapan. Tapi ternyata di luar prediksi,” lanjut Grace.

Jarak Kabupaten PPU dan Balikpapan sekitar 66,7 kilometer. Untuk menuju Balikpapan bisa ditempuh menggunakan dua jalur, darat dan laut.

Ibu hamil ini menggunakan jalur laut, menyeberang menggunakan feri sekitar satu jam.

Alasan dirujuk, kata Grace, karena karena posisi kehamilannya sungsang ditambah ibunya darah tinggi sehingga beresiko. Alternatifnya, ia harus melahirkan sesar atau operasi. Tapi ruang operasi sedang dalam perbaikan dan tak ada dokter anestesi.

“RS itu memang enggak dokter anestesi tetap. Kami kontrak dokter anestesi dari RS lain. Karena kamar operasi lagi diperbaiki. Jadi dia (dokter anestesi) enggak masuk kerja,” jelas Grace.

Grace belum bisa memastikan bayi tersebut meninggal setelah dilahirkan atau dalam perjalanan menuju RSUD di Balikapapan. Sedang ibunya dalam keadaan baik.

"Kemungkinan meninggal dalam perjalanan. Karena bidan juga enggak bisa pastikan,” tutur Grace.

Baca juga: Bupati Aceh Utara: Saya Khawatir Masyarakat Kita Melahirkan di Jalan

Kejadian itu mengundang banyak respon netizen setelah diunggah ke media sosial hingga terdengar oleh Bupati PPU Abdul Gafur Masud.

Keesokan harinya, Rabu (27/11/2019) bupati datang sidak pelayanan RSUD Ratu Aji Putri Botung dan meminta penjelasan pihak rumah sakit.

Video sidak bupati beredar luas di jagat maya. Dalam video, Abdul Gafur terlihat marah-marah.

Abdul Gafur mengumpulkan semua manajemen RSUD dan meminta penjelasan atas kejadian itu. Dengan suara meninggi, Abdul Gafur meminta klarifikasi dan kendala atas pelayanan pihak RSUD PPU.

“Iya, Pak Bupati minta kami kumpul di Aula RSUD, dia datang minta penjelasan setelah kejadian itu (ibu hamil lahir di feri) dan kami jelaskan,” ujar Grace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com