Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mahasiswa Aceh Berhasil Meraup Untung dari Kopi Gayo

Kompas.com - 30/11/2019, 16:44 WIB
Masriadi ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Ada juga specialty blend Rp 20.000 dan kopi tradisional gayo Rp 15.000 per bungkus.

Untuk memajukan petani kopi, menurut Dani, harus dimulai dengan menguasai pasar kopi.

Dia belajar banyak sebagai penjual kopi selama empat tahun terakhir.

Sejak saat itu, kebun kopi milik orangtuanya seluas setengah hektar kini tak lagi menjual ke pengepul.

“Saya bilang ke orangtua, kita jual kopi sendiri saja. Saya yang jual, ayah dan ibu yang memilih jenis kopi yang akan dijual. Misalnya ke jenis honey dan lain sebagainya. Jadi, ini langkah saya memajukan bisnis kopi orangtua saya yang seumur hidupnya menjadi petani,” kata Dani.

Dengan brand milik sendiri, Dani berupaya mengenalkan kopi gayo itu ke dunia.

Selama ini, menurutDani, kopi gayo dikenal di Eropa. Sayangnya, sebagian besar menggunakan merek dagang milik pengusaha eropa.

“Mereka beli dari Gayo, tapi mereknya tetap milik mereka sendiri. Ini membuat seakan-akan barang itu milik mereka, asalnya jarang disebut,” kata Dani.

Niat mensejahterakan petani kopi

Menurut Dani, dunia sudah mengakui kopi Gayo sebagai salah satu kopi terbaik dari Indonesia.

Namun, Dani ingin kopi itu dikenal dengan merek dagang sendiri dari pedagang lokal.

“Saya ingin ini dari Gayo sendiri, merek gayo. Saya orang Gayo tentu akan bangga sekali bisa memajukan kopi langsung dari petaninya. Langkah awal punya orangtua dulu, nanti yang lainnya,” kata dia.

Dani enggan menyebutkan omzetnya. Menurut Dani, bisnisnya belum begitu berkembang.

Namun, omzet yang diperoleh sekarang diakui lebih menguntungkan dibanding langsung menjual biji kopi ke pengepul.

Dia berharap, bisnisnya terus berkembang. Tekadnya memasarkan kopi buatan orangtuanya terus tumbuh.

Dia berharap kopi itu akan terus dikenal. Tetapi, bukan sebatas bisnis, namun untuk mensejahterakan petani kopi.

“Agar petani makmur, dengan merek dagang sendiri. Saya coba lewat saya, nanti saya bagikan pengalaman ini ke petani lainnya,” kata Dani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com