Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah di Balik Banjir Rokan Hulu, Ikan Melimpah, Warga Panen

Kompas.com - 30/11/2019, 16:17 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Selama dikepung banjir, sejumlah warga Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, panen ikan.

Warga mencari ikan pada genangan air di permukiman maupun dalam kebun-kebun sawit yang terendam air. 

Pantauan Kompas.com, Sabtu (30/11/2019) sejumlah warga sedang menangkap ikan. Ada yang pakai sampan maupun langsung mengarungi banjir.

Baca juga: Pengungsi Korban Banjir di Rokan Hulu: Kami Pinjam Uang buat Makan

Alat untuk menangkap ikan, warga menggunakan jaring atau pukat maupun tangguk.

Salah seorang warga bernama Kartini (40) dapat rezeki nomplok. Di dalam perahunya nyaris penuh dengan ikan, seperti baru panen di kolam.

Bermacam jenis ikan berhasil ditangkapnya. Mulai dari ikan yang kecil hingga besar.

"Ada ikan motan, selais, pitulu, siban, baung dan lainnya. Udang gala juga ada satu-satu," sebut Kartini saat ditemui Kompas.com, Sabtu.

Kartini ternyata memang bekerja sebagai nelayan. Setiap hari ia menghabiskan waktu mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Selain cari ikan, kadang dia mencuci piring tetangga, agar bisa dapat uang.

Dia memiliki empat orang anak. Paling kecil masih sekolah kelas enam SD. Namun, suaminya sudah tiada.

Bagi Kartini, mendapat ikan yang banyak saat banjir adalah sebuah berkah. Karena setiap tahun banjir, dia dan warga lainnya panen ikan.

"Kalau lagi banjir memang musim ikan. Karena ikan di Sungai Rokan Kiri ini menyebar ke kebun-kebun sawit yang terendam," kata Kartini.

Ikan-ikan yang ia dapat lalu dijual kepada tauke-nya. Harganya, tergantung jenis dan besarnya ikan.

"Kalau ikan selais hidup Rp 20 ribu per kilo. Tapi kalau yang diasap, itu harganya Rp 120 ribu. Kalau ikan motan kecil-kecil, itu murah cuma Rp 5 ribu per kilo. Yang mahal udang gala Rp 180 ribu, tapi susah carinya. Kalau baung Rp 50 ribu per kilo," kata Kartini.

Baca juga: Cerita Warga Bertahan di Tengah Banjir Rokan Hulu, Setiap Keluar Rumah Takut Buaya dan Ular

Namun, untuk mendapat ikan itu, Kartini harus merasakan kedinginan dan kepanasan. 

Untuk menangkap ikan, Kartini menggunakan jaring. Jaring ditahan di kebun-kebun sawit yang digenangi air.

"Jaringnya ada yang saya tahan satu malam, besoknya baru lihat lagi. Ada juga ditahan pagi, siang atau sore baru dilihat," ujarnya.

Dia begitu bersyukur mendapat ikan yang banyak. Ikan akan dijual ke tauke-nya untuk membeli beras dan kebutuhan lainnya. 

"Alhamdulillah, hari ini ada rezeki. Nanti mau dijual buat beli kebutuhan dapur," ucap Kartini.

Muhammad Arifin (32), warga lainnya juga panen ikan di tengah banjir. Satu ember besar penuh dengan ikan berbagai jenis.

Dia mengatakan, sebagian ikan yang didapat akan diasapi untuk dijual. Sebagian dijadikan lauk untuk makan.

"Ya, ikannya kami jual buat nambah penghasilan. Buat makan juga," kata Arifin kepada Kompas.com, Sabtu.

Alat untuk menangkap ikan, Arifin menggunakan tangguk berukuran besar. Warga setempat menyebutnya alat itu langgai.

Sekali menangguk, kadang bisa dapat puluhan ekor ikan. Ada ikan selais, ikan bulan dan lainnya.

"Ikan yang saya dapat cuma kecil-kecil, tapi memang banyak. Setiap kali banjir ikan pada keluar. Ini pula berkah dari banjir," kata Arifin.

Sebagaimana diketahui, sudah sepekan banjir melanda wilayah Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul. Kini, banjir tak kunjung surut.

Setidaknya ada lima desa yang terendam, yakni Desa Sontang, Desa Teluk Sono, Desa Kasang Padang, Desa Kasang Mungkal dan Desa Bonai.

Dari lima desa ini, sudah ribuan rumah warga yang tergenang. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 60 sentimeter hingga tiga meter.

Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga memutus akses jalan penghubung antardesa.

Selain itu, jalan lintas Riau-Sumut juga ikut terendam banjir. Dibeberapa titik, hanya kendaraan besar dan tinggi yang bisa melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com