Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Jokowi untuk Para UMKM di Jawa Barat

Kompas.com - 30/11/2019, 11:17 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Di hadapan ribuan pelaku UMKM, Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo untuk para pelaku UMKM.

Rully mengatakan, sektor UMKM menjadi fokus perhatian Presiden Jokowi di periode kedua pemerintahannya.

“Potensi UMKM di Indonesia sangat besar dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 60,34 persen pada 2018,” ujar Rully di Bandung, Sabtu (30/11/2019).

Presiden, sambung Rully, menginginkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian terus meningkat.

Baca juga: Menko PMK Minta UMKM Berinovasi agar Berdaya Saing

 

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya peningkatan dalam berbagai hal, di antaranya kualitas produk dan perluasan pemasaran.

"Produk UMKM harus memiliki kualitas yang memenuhi standar nasional maupun internasional agar dapat diterima pasar secara luas," ucapnya.

Untuk itu, Kemenkop dan UKM menyajikan program fasilitasi standardisasi dan sertifikasi bagi UMKM sebagai dukungan pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas produk UMKM.

Selain itu upaya pemasaran juga didukung pemerintah melalui fasilitasi pameran baik dalam negeri maupun luar negeri.

Itu pula yang membuat Kementerian Koperasi dan UKM mengapresiasi penyelenggaraan Program UMKM Juara yang digelar Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadikan pelaku UMKM naik kelas, tapi mampu memenangi persaingan dengan produk-produk impor yang kini membanjiri pasar dalam negeri.

Dalam kegiatan Wisuda UMKM Juara, sebanyak 6 pelaku UMKM ditetapkan sebagai juara setelah disaring dari 2.500 peserta pelaku UMKM di Jawa Barat.

Mereka mendapatkan piagam penghargaan dan akan difasilitasi mengikuti pameran di luar negeri.

"Pelaku UMKM di Jabar ini kreativitasnya luar biasa, tinggal bagaimana mereka dibina dan didampingi secara tepat agar menghasilkan produk berkualitas dan mampu bersaing dengan produk-produk dari luar negeri," imbuhnya.

Salah satu UMKM yang menjuarai ajang tersebut adalah Akhsan Hakim, pemilik Sankimo. Akhsan mengatakan, setelah bangkrut berulang kali, ia dan istrinya mendirikan Sankimo.

Sankimo merupakan urinoir bag atau kantung kencing dan muntah. Kantung ini bisa digunakan ketika kondisi mendesak dalam keadaan macet parah, lansia, orang sakit, ataupun anak yang sedang belajar melepas diapers.

Baca juga: Andi Taufan, Milenial Peduli UMKM di Desa yang jadi Stafsus Jokowi

Air kencing yang dibuang ke dalam kantong tersebut akan diserap gel dan membeku. Bekuan gel tersebut selanjutnya bisa digunakan sebagai kompos untuk tanaman.

Saat ini pemasaran Sankimo akan dilakukan oleh Kimia Farma. Harganya beragam dari Rp 2.000, Rp 5.000, hingga Rp 25.000.

“Tapi untuk yang Kimia Farma saya belum tahu harganya berapa,” ucapnya.

Teknologi ini sudah digunakan di Inggris. Untuk Indonesia sendiri, teknologi ini baru digunakan oleh Sankimo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com