Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelamar CPNS Membeludak di Kabupaten Bogor, Instansi Ini Banyak Diminati

Kompas.com - 29/11/2019, 22:16 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Khairina

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak 22.161 orang tercatat sebagai pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Dari jumlah tersebut, Pemkab Bogor sengaja tidak memperpanjang pendaftaran CPNS karena membeludaknya pelamar yang memperebutkan 839 kuota atau formasi.

Formasi ini diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan Pemkab Bogor yakni, tenaga kependidikan atau guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.

Artinya,kesempatan untuk mendaftar sebagai abdi negara di tahun ini sudah tertutup. Sampai akhir masa pendaftaran, terdapat sejumlah instansi yang juga masih minim peminat.

Baca juga: Lebih dari 2.600 CPNS Daftar ke Pemkot Bekasi

Kendati demikian, jumlah pelamar yang sampai 22 ribuan itu nyatanya masih jauh dari harapan jumlah ASN yang diinginkan Pemkab Bogor, terutama tiga kategori di atas.

"Yang dibutuhkan Kabupaten Bogor belum terpenuhi, yang jelas tenaga guru, tenaga kesehatan itu ya jenisnya baik medis atau para medis dan teknis tertentu lainnya yang memang beberapa kekurangan," ujar Kepala Bidang Formasi pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bogor Susi Hastuti kepada Kompas.com, Jumat (29/11/2019).

Meski begitu kata Susi, jumlah pelamar terbanyak masih didominasi tenaga guru dan tenaga kesehatan, di antara instansi yang banyak diminati itu adalah guru kelas 3.445 atau 15,55 persen, bidan 2,106 atau 9,50 persen dan perawat 1,643 atau 7,41 persen.

"Faktornya karena lulusannya banyak kan, seperti bidan, perawat, guru itu kan melimpah sekali makanya pendaftar itu banyak," ujarnya.

Sementara formasi yang memiliki sedikit pelamar, yakni formasi pelaksana arsiparis 2 orang, pengelolaan kesejahteraan sosial 2 orang dan pengelola pelayanan rehabilitasi sosial dan lansia paling sedikit yaitu 1 orang.

"Dia mungkin mengira peluangnya kecil sehingga dia memilih ke instansi lain yang lebih banyak peluangnya. Untuk jabatan tersebut (sosial) memang sedikit diberikannya," terang dia.

"Tapi kalau arsip itu sebenarnya malah banyak  4 atau 8 begitu, tapi kualifikasi lulusannya D4 sampai S1 kearsipan memang minim," tambahnya.

Baca juga: 5 Juta Pelamar, Berikut 10 Formasi CPNS 2019 yang Masih Sepi Pelamar

Susi menyebut, untuk data pelamar tahun ini didominasi kaum perempuan berjumlah 14.456 atau 65,23 persen. Sementara untuk pelamar laki-laki hanya 7.705 atau 34,77 persen.

Selain itu, animo masyarakat di Kabupaten Bogor untuk menjadi abdi negara sangat lah tinggi. Hal itu bisa diketahui dari jumlah pelamar domisili Bogor yang berjumlah 14.607 orang atau 65,91 persen dan jumlah dari luar Bogor berkisar 7.554 atau 34,09 persen.

Menurutnya, meskipun beberapa formasi kurang peminat, setiap pendaftar yang ada tidak otomatis langsung diterima.

Diterima atau tidaknya para pelamar harus tetap berdasarkan hasil tes yang nantinya dilalui.

Sejak awal kata dia, para pelamar harus mengantisipasi supaya tidak ada penipuan yang mengatasnamakan seleksi CPNS.

Ia menuturkan, setiap tahapan seleksi CPNS benar-benar dilakukan secara terbuka dan transparan tanpa ada pungutan apapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com