Saat terjun ke laut, kaki sebelah kanan Safaruddin seperti digigit sesuatu. Ia menduga itu adalah ikan hiu.
"Kakiku sempat disambar ikan, saya menduganya itu hiu. Saya tidak bisa melihat karena situasinya malam, langsung saya angkat kaki, ada luka menganga yang cukup lebar dan banyak darah keluar," ungkapnya.
Kawan pemancing lainnya berupaya untuk menyelamatkan Safarudin. Tali pelampung sempat diberikan kepada nakhoda kapal. Safaruddin kemudian mengikat kaki kanannya dengan kuat agar darah tidak keluar terus.
Dua hari dua malam mereka terombang ambing di tengah laut, hingga akhirnya mereka menemukan sebuah rumpon (alat tangkap ikan) yang dikira perahu di tengah laut. Nah, dirumpon itulah kemudian mereka bisa bisa beriatirahat sejenak.
Baca juga: Kapal Dihantam Gelombang, Bapak dan Anak Hilang
Untuk mengusir rasa lapar, mereka mencoba memakan tiram mentah yang tertempel di jala.
"Awalnya kita tidak mau makan, tapi dibilang nakhodanya kalau tiram ini enak, akhirnya kita makan juga. Dan alhamdulilah ternyata memang enak dengan situasi darurat," kata Safruddin.
Hingga akhirnya, mereka ditemukan oleh nelayan dari Desa Tou sekitar pukul 15.30 Wita dan dievakuasi ke daratan pada Minggu (24/11/2019). Safarudin kemudian dilarikan ke RSUD Luwuk untuk mendapat perawatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.