Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Pancaroba, Warga Boyolali Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem

Kompas.com - 29/11/2019, 09:11 WIB
Labib Zamani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mengimbau warganya untuk mewaspadai cuaca ekstrem pada musim pancaroba tahun 2019-2020.

Peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai petir, dan angin kencang atau puting beliung.

"Kita sudah mengundang para camat untuk mensosialisasikan antisipasi (cuaca ekstrem) dampak musim hujan kepada warga," kata Kepala BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, dihubungi Kompas.com, Jumat (29/11/2019).

Baca juga: BMKG Imbau Masyarakat Jateng Selatan Waspada Cuaca Ekstrem

Pihaknya mengatakan, telah membuat surat edaran untuk diteruskan ke kepala desa yang ada di seluruh wilayah Boyolali untuk antisipasi cuaca ekstrem tersebut.

Bambang juga menambahkan, telah melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasana untuk kebencanaan, salah satunya seperti mesin pemotong kayu atau senso.

"Setiap kecamatan mendapatkan bantuan senso. Semua peralatan (senso) di setiap kecamatan sudah dicek," ungkap dia.

Pihaknya berharap, senso tersebut bisa digunakan oleh setiap kecamatan jika di wilayahnya yang diterjang angin kencang hingga membuat pohon tumbang saat hujan.

"Seperti (pohon tumbang) yang terjadi di Sawit, kemarin Pak Camat telepon saya. Saya serahkan ke TRC (Tim Reaksi Cepat). Di Karanggede juga sudah diselesaikan sendiri karena mereka memiliki senso," tandas dia.

Boyolali, kata Bambang, ada sebanyak 22 kecamatan. Dari jumlah tersebut, beberapa di antaranya masuk rawan tanah longsor, rawan angin topan (kencang) dan banjir.

Ada pun kecamatan rawan longsor di Boyolali tersebut antara lain adalah Andong, Ampel, Selo, Cepogo dan Mojosongo.

Rawan angin kencang antara lain, Klego, Nogosari, Ampel, Selo, Boyolali, Musuk, Mojosongo, Teras, Banyudono, Ngemplak dan Sambi.

Sedang rawan banjir antara lain, Juwangi, Kemusu, Wonosegoro, Nogosari, Ngemplak, Sawit, Teras dan Banyudono.

"Kita buka posko 24 jam di kantor BPBD dan buka posko di setiap kecamatan yang ada di Boyolali," ungkap Bambang.

Baca juga: Cuaca Ekstrem di Palembang, Suhu Udara Mencapai 36 Derajat Celsius

Lebih jauh, Bambang menyebut, puncak musim hujan di Boyolali diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2020.

Meski demikian, beberapa wilayah di Boyolali mulai Oktober-November 2019 telah diguyur hujan dan disertai angin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com