UNGARAN, KOMPAS.com - Batu besar yang diduga sebagai prasasti Watu Lawang di Dusun Pulihan, Tajuk, Getasan, Kabupaten Semarang ditemukan sekitar seminggu lalu.
Di batu tersebut tertulis angka tahun saka 1343.
Warin Darsono, penemu prasasti tersebut mengatakan, batu tersebut berukuran dimensi panjang 176 sentimeter, lebar 97 sentimeter, dan tebal 31 sentimeter.
Sementara batu satunya, yang berhadapan berukuran panjang 140 sentimeter, lebar 73 sentimeter, dan tebal 34.
"Di tengah kedua batu tersebut, ada batu lagi yang berukuran panjang 70 sentimeter dan lebar 36 sentimeter," katanya, Jumat (29/11/2019).
Warin mengatakan, penemuan batu tersebut bermula saat dirinya berkunjung ke tempat neneknya di Desa Tajuk dan tertarik dengan cerita tentang Watu Lawang.
"Saya lalu berjalan kaki menyusuri jurang tidak jauh dari rumah nenek. Ketika itu, melihat dua bilah batu berukuran besar yang tertutup semak belukar,” jelasnya.
Setelah semak belukar itu dibuka menggunakan tangan, terlihat jelas batu yang berlokasi di pereng yang berdekatan dengan alur sungai kecil.
Baca juga: Mengenal Kota Kapur, Prasasti Bukti Keberadaan Kerajaan Sriwijaya di Nusantara...
Warga mengenal daerah penemuan tersebut sebagai Watu Lawang.
Namun tidak pernah mencari informasi lebih lanjut karena lokasi tersebut termasuk dikeramatkan sehingga jarang dikunjungi warga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.