Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anaknya Dipasung karena Gangguan Jiwa, Sang Ayah: Kami Pasrah Sama Yang Kuasa

Kompas.com - 29/11/2019, 09:03 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Anita (34) dan Saldi (31), kakak beradik warga Desa Lare-lare, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan terpaksa dipasung oleh orangtunya karena menderita gangguan jiwa.

Anita dan Saldi adalah anak pasangan suami istri Abdul Salam (81) dan Halima (60). Mereka terpaksa memasung dua anaknya karena kondisinya memburuk.

Saldi mengalami gangguan jiwa sejak berumur 24 tahun dan dipasung selama 7 tahun. Sementara sang kakak Anita  terdeteksi gangguan jiwa sejak usia 18 tahun dan telah dipasung selama 17 tahum

Baca juga: Selama 15 Tahun Kakak Beradik di Sulsel Dipasung karena Menderita Gangguan Jiwa

Saldi pernah dirawat di Rumah Sakit Dadi Makasar dan sempat membaik. Namun satu bulan kemudian penyakitnya kembali kambuh.

Saldi sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan dan menjadi tulang punggung keluarganya. Namun ia berhenti bekerja karena konsinya tidak memungkinkan.

“Sewaktu dia kerja sering merasakan panas, sering bikin masalah dengan temannya hingga mengalami gangguan jiwa. Kami pun terpaksa memasungnya karena sering keluar ke jalan raya dan mengejar orang,” ujar Abdul Salam.

Baca juga: Depresi karena Gagal Menikah, Seorang Perempuan Dipasung

 

Harus berutang untuk berobat

Ilustrasi Utang Dok. HaloMoney.co.id Ilustrasi Utang
Kepada Kompas.com, Abdul Salam bercerita pada tahun 2003, Anita anak perempuannya demam tinggi. Mereka pun membawa Anita ke rumah sakit.

Bahkan agar Anita bisa dirawat, Salam sempat berutang. Namun konisi Anita tak kunjung membaik sehingga mereka pun membawa Anita pulang ke rumah.

Anita kemudian dibawa ke dokter ahli syaraf, namun Anita tak mau meminum obat yang diberikan.

“Waktu kami bawa berobat ke rumah sakit, kami terpaksa mengutang dulu demi membiayai pengobatannya. Waktu itu tidak ada perubahan pada dirinya. Namun, karena keterbatasan biaya, kami terpaksa harus keluarkan dari rumah sakit,” kata Abdul Salam, saat ditemu di rumahnya, Kamis (28/11/2019).

Baca juga: Pasien ODGJ dan Warga yang Dipasung di NTT Kini Dapat Kunjungan Rutin

Anita dipasung selama 15 tahun dan sejak 6 bulan terakhir dilepas karena kondisinya fisiknya melemah.

“Kondisinya semakin jadi, bahkan sering mengamuk, sehingga kami sempat memasungnya selama 15 tahun lebih dan baru sekitar enam bulan ini kami lepas dari pasungan karena kondisi fisiknya kini lemah dan hanya hanya bisa berbaring saja,” ucap Salam.

Seperti kakaknya, pasungan Saldi sang adik juga dilepas karena kondisinya juga melemah.

Saat ini mereka berdua hanya bisa berbaring di tempat tidur karena kondisinya lemah.

Baca juga: Kakak Adik Dipasung di Gubuk Sempit di Pedalaman Manggarai Timur

 

"Kami pasrah sama Yang Kuasa"

Anita hanya bisa berbaring karena gangguan jiwa dan kondisinya kini lemas setelah bertahun tahun dipasung, di rumahnya di Desa Lare-lare, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Kamis (28/11/2019)Muh. Amran Amir Anita hanya bisa berbaring karena gangguan jiwa dan kondisinya kini lemas setelah bertahun tahun dipasung, di rumahnya di Desa Lare-lare, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Kamis (28/11/2019)
Untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari, Abdul Salam dan istrinya membuat atap rumbia.

Mereka juga bekerja secara serabutan dan merawat kedua anaknya secara bergantian selama belasan tahun.

Selain itu mereka juga mengupayakan perawatan baik secara medis dan spiritual, namun sang anak tidak kunjung sembuh.

Kepada Kompas.com Salam bercerita sebenarnya ia berharap mendapat bantuan dari pemerintah daerah untuk merawat dua anaknya. Namun bantuan tersebut tak kunjung datang.

“Setiap hari kami mengurusnya, kalau kambuh dan parah lagi penyakitnya kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa mengambil daun sagu untuk buat atap, karena harus dijaga. Kalau mau makan, yah apa adanya saja kami pasrah saja sama yang kuasa,” ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Amran Amir | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com