KOMPAS.com - Senin (25/11/2019) pagi, Mika Hasegawa (38) mengantarkan anaknya ke sekolah.
Saat kembali ke tempat tinggalnya di Apartemen Sun Residence di kawasan Pemogan, Denpasar, Bali, Mika diikuti oleh pria yang yang berbadan kekar.
Pria tersebut diketahui bernama Fahrudin (38) asal Ngawi, Jawa Timur yang bekerja sebagai buruh di sekitar apartemen tempat tinggal Mika.
Mika sudah 3,5 tahun tinggal di apartemen tersebut bersama anaknya. Sementara sang suami berada di Jepang.
Fahrudin pun masuk ke dalam apartemen saat perempuan itu membuka kamarnya menggunakan kunci elektrik.
Baca juga: Mengaku Dibuntuti, Turis Jepang Lompat dari Lantai 2 Apartemen di Bali
Saat itu, Fahrudin langsung mencekik Mika. Perempuan asal Jepang tersebut kemudian melawan dan melepaskan diri. Ia pun melompat dari lantai dua aparteman.
Fahrudin yang masih berada di dalam kamar langsung mengambil barang-barang milik Mika yaitu dua dompet yang berisi uang pecahan 10.000 yen sebanyak 15 lembar, pecahan 1.000 yen sebanyak 5 lembar.
Ia juga mengambil satu kalung emas, kartu kredit, dan sejumlah kartu identitas.
Fahrudin melarikan diri. Sementara Mika ditemukan tergeletak dengan luka parah oleh I Gede Yoga Saputra penjaga apartemen.
Baca juga: WN Jepang Lompat dari Lantai 2 Apartemen di Bali, Ada Bekas Cekikan di Leher
Keberadaan Mika diketahui saat Yoga tiba di apartemen sekitar pukul 08.00 WITA. Ia mendengar suara minta tolong dari arah belakang apartemen.
Yoga bercerita bahwa Mika ditemukan dalam keadaan sadar dan ada bekas cekikan di lehernya.
Mika pun segera dievakusi ke Rumah Sakit BIMC, Kuta Badung karena mengalami retak pada tulang leher.
Baca juga: Fakta Turis Jepang Lompat dari Lantai 2 Apartemen, Diduga Dirampok hingga Ada Bekas Cekikan di Leher
Direktur Reserse Kriminal Polda Bali Kombes Andi Fairan mengatakan, pelaku ditangkap saat hendak melarikan diri ke Medan, Sumatera Utara.
"Setelah mengambil barang, melarikan diri ke Jakarta. Kemudian dari Soetta ke Medan," kata Andi Fairan.
Saat penangkapan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yaitu dua buah dompet, uang pecahan 10.000 yen sebanyak 15 lembar, pecahan 1.000 yen sebanyak 5 lembar serta satu kalung emas, kartu kredit, dan sejumlah kartu identitas.
Baca juga: Saat Ditangkap, Perampok terhadap Warga Jepang di Bali Hendak Kabur ke Medan
Dari pengakuan Fahrudin, ia nekat melakukan perampokan karena tak punya uang dan rindu ingin bertemu dengan kekasihnya yang tinggal di Medan.
Saat pelariannya di Banyuwangi, pria asal Ngawi tersebut membeli kalung emas dan ponsel yang rencananya akan diberikan pada kekasihnya.
"Dari hasil curiannya, pelaku sempat membeli kalung untuk pacarnya yang di Medan. Kalung itu dibelinya saat di Banyuwangi," kata Ruddi, saat jumpa pers di Mapolresta Denpasar, Kamis (28/11/2019).
Baca juga: Perampok Warga Jepang Ingin ke Medan Temui Pacarnya
Identitas Fahrudin diketahui setelah polisi memeriksa CCTV di apartemen tempat tinggal Mika dan anaknya.
Untuk mendalami kejadian tersebut, polisi juga telah memriksa tiga saksi.
"Dari penyidik sudah memeriksa tiga saksi tentunya yang mengetahui melihat atau mendengar peristiwa tersebut," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono, di Gedung Humas Mabes Polri, Selasa (26/11/2019)
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin, Devina Halim | Editor: Abba Gabrillin, Aprilia Ika, Bayu Galih)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.