Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung "Yesus Memberkati", Peninggalan Ciputra untuk Sulawesi Utara

Kompas.com - 29/11/2019, 06:07 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

Monumen "Yesus Memberkati" sudah menjadi ikon Kota Manado dan Sulut saat ini.

Dari monumen ini, kita dapat melihat langsung pemandangan indah dari Kota Manado, Pulau Manado Tua, Bunaken, dan Gunung Klabat.

Posisi patung dibuat miring dengan bentuk tangan ke atas. Lokasi patung yang berdiri di atas bukit semakin memperkuat ekspresi patung saat Yesus sedang memberkati murid-murid-Nya.

Monumen tersebut bukan sekadar penunjang infrastruktur berkait dengan keberadaan kompleks perumahan yang dibangun Ciputra di kawasan itu.

Monumen diharapkan menjadi tempat perenungan perjuangan manusia dalam menghadapi penderitaan.

Tempat ini bukan sekadar ikon wisata agama. Keberadaannya adalah refleksi universal bahwa tempat ziarah religi itu juga bisa melahirkan perenungan sosial kepada masyarakat.

Hal itu tampaknya yang diharapkan Ciputra dalam bukunya, "Manusia Unggul yang Disertai Tuhan".

Baca juga: Ketika Ciputra Disemayamkan di Dekat Koleksi Seninya

Pantauan Kompas.com, saat memasuki pintu utama di Kantor Pemasaran Citra Land Manado, karangan bunga ditaruh di atas meja di dalam kantor, lengkap dengan foto Ciputra dan dinyalakan lilin.

Ciputra yang memiliki nama lahir Tjie Tjin Hoan, menghabiskan masa kecil hingga masa remajanya di Parigi, Sulawesi Tengah.

Ia bersekolah di sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) Frater Don Bosco Manado.

Saat duduk di bangku SMA, sekolah Don Bosco mengizinkan Ciputra bergabung dengan kontingan Sulut untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) II di Lapangan Ikada, Jakarta.

Saat itu, Ciputra memang dikenal sebagai jago lari jarak menengah. Ia jago lari 800 dan 1.500 meter.

Ciputra merupakan angkatan pertama di SMA Frater Don Bosco Manado, yang saat ini salah satu sekolah unggulan di Kota Manado.

Ciputra juga dikenal sangat peduli dengan sekolahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com