Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Teliti Sumur yang Semburkan Lumpur dan Gas di Lamongan

Kompas.com - 28/11/2019, 19:19 WIB
Hamzah Arfah,
Khairina

Tim Redaksi

 

LAMONGAN, KOMPAS.com - Langkah cepat dilakukan Pemkab Lamongan, setelah mengetahui adanya semburan gas di sumur yang ada di teras rumah milik pasutri Puri (90) dan Sika (75), warga Dusun Drokiyo, Desa Pasi, Kecamatan Glagah, Lamongan, Jawa Timur.

Salah satunya, dengan menghubungi dan melakukan koordinasi dengan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, yang dianggap memiliki kompetensi dalam menangani kejadian tersebut.

"Kemarin kami memang langsung koordinasi dengan ESDM Jawa Timur, dan sekarang diutuslah beberapa orang ini sebagai perwakilan untuk meninjau adanya semburan gas di rumah Bapak Puri," tutur Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lamongan, Shofiah Nurhayati, saat ditemui di lokasi, Kamis (28/11/2019).

Baca juga: Hendak Diperbaiki, Sumur di Lamongan Semburkan Lumpur dan Gas

Dalam tinjauan yang dilakukan, ada sekitar 6 orang perwakilan dari Dinas ESDM Jawa Timur.

Ada yang mengenakan seragam Pertamina, SKK Migas Jabanusa (Jawa, Bali, Nusa Tenggara) maupun pakaian biasa, dalam melakukan survei dan kajian di lokasi sumur yang menyemburkan gas tersebut.

"Sesuai dengan arahan dari pihak ESDM kemarin, mereka kemudian mengutus perwakilan-perwakilan ini. Ada yang dari Pertamina, ada juga yang dari SKK Migas Jabanusa, sesuai dengan keahlian dan kompetensi di bidang ini," terangnya.

Lebih lanjut, Shofiah menerangkan, jika kedatangan perwakilan dari ESDM Jawa Timur melakukan tinjauan pada hari ini lebih kepada penelitian adanya kandungan gas yang dapat membahayakan warga sekitar lokasi.

"Untuk potensi (kandungan gas) sepertinya belum, tapi kali ini lebih pada kandungan gas dan bahayanya terhadap warga sekitar," ucap dia.

Baca juga: Kekeringan di Jakarta, Warga Munjul Minta Pemprov Berikan Tangki Air dan Sumur

Setelah melakukan penelitian di sekitar lokasi sumur, termasuk radius sekitar 10 meter dari lokasi sumur, tim perwakilan meninggalkan lokasi sambil membawa sampel untuk diteliti.

"Mungkin kalau penelitian sudah didapat, kami akan dihubungi kembali. Tapi saya juga tidak tahu kapan," tutup Shofiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com