Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jateng Diserang Teror Tawon Vespa, Ganjar Minta Patroli Sarang

Kompas.com - 28/11/2019, 15:44 WIB
Riska Farasonalia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berupaya melakukan antisipasi terhadap maraknya insiden serangan tawon Vespa affinis atau tawon ndas di wilayah Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, langkah pencegahan pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan patroli di daerah-daerah yang terindikasi jadi sarang tawon tersebut.

"Tindakan paling gampang sekarang harus ada patroli. Dan saya coba kontak dengan bupati agar ada patroli, tawon-tawon ini ada di mana dan apa yang terjadi," kata Ganjar, saat di konfirmasi, Kamis (28/11/2019).

Ganjar menegaskan, apabila sudah dilakukan patroli dan ternyata pemerintah kabupaten tidak sanggup mengatasi, pihaknya siap menerjunkan tim untuk membantu.

Baca juga: 174 Warga di Semarang Tersengat Tawon Vespa, 1 Meninggal Dunia

Namun, pemkab diminta terlebih dulu gerak cepat mengatasi teror tersebut agar masyarakat tidak semakin resah.

"Saya butuh inisiatif dari pemkab. Kalau kemudian diperlukan dari kami, kami siap turun tangan. Beberapa dinas sudah saya sampaikan secara lisan mereka siap membantu. Tapi belum ada permintaan," kata Ganjar.

Selain itu, lanjut Ganjar, apabila kondisi sudah mendekati darurat agar segera mengambil langkah untuk melakukan upaya terhubung dengan pakar atau ilmuan di bidangnya.

"Beberapa ilmuan juga ingin menghubungkan pemkab dengan ahli biologi di UGM untuk mencari sumbernya dan bagaimana menangani itu," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, kabupaten yang paling parah terkena serangan tawon ndas adalah Klaten.

Sejak tahun 2016, Pemkab Klaten mencatat laporan sarang tawon ndas sebanyak 667 kasus, di mana 10 orang tewas akibat sengatan tawon itu.

Sementara di Pemalang, terdapat 9 korban meninggal sejak tahun 2018.

Selain di Klaten dan Pemalang, tawon ndas juga meresahkan warga Kudus, Sukoharjo dan Boyolali.

Baca juga: Seorang Kakek Tewas Disengat Tawon, Ini Alasan Warga Tak Berani Menolong...

Dalam satu tahun ini di Kudus terdapat empat kasus. Sementara di Sukoharjo sebanyak 400 sarang telah dimusnahkan tahun ini.

Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir di Boyolali setiap malam ada dua atau tiga permintaan ke BPBD untuk memusnahkan sarang tawon tersebut.

Di Semarang sendiri tercatat sejak awal Januari hingga November 2019, sudah terdapat 174 kejadian tawon ndas yang dilaporkan oleh warga setempat.

Di antaranya dari Kecamatan Ngaliyan terdapat 32 kasus, Banyumanik ada 27 kasus, Semarang Barat ada 15 kasus, Mijen ada 16 kasus dan Tembalang ada 22 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com