Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Dalam Koper di Bogor Diduga Warga Negara Asing

Kompas.com - 28/11/2019, 15:15 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Satreskrim Kepolisian Resor Bogor menduga mayat dalam koper yang ditemukan di atas jurang hutan pinus, Kampung Teluk Waru, Desa Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat, merupakan warga negara asing (WNA).

Hal itu terindikasi berdasarkan sketsa wajah mayat dalam koper yang dibuat oleh para ahli dengan keakurasian sekitar 80 persen mendekati wajah asli.

Adapun ciri-ciri pada sketsa yang terlihat seorang pria berusia 40 tahun, tinggi badan sekitar 183 sentimeter, berhidung besar, muka berbentuk oval, rambut pendek berwarna hitam, mata sedikit sipit dan berdaun telinga besar.

Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Benny Cahyadi mengatakan, postur tubuh mayat tersebut terlihat berbeda daripada postur tubuh rata-rata orang Indonesia.

"Dari postur memang bukan kaya kita (Indonesia), tapi tinggi besar dan tidak menutup kemungkinan bahwa korban merupakan warga negara asing," kata Benny di Mapolres Bogor, Kamis (28/11/2019).

Baca juga: Polisi Sebar Sketsa Mayat dalam Koper di Bogor, Ini Ciri-cirinya

Sejauh ini lanjut Benny, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar (Kedubes) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengenai informasi WNA yang hilang, untuk mencocokkan ciri-ciri mayat.

"Kita masih berupaya semaksimal mungkin mencari identitas korban dengan berkordinasi dengan kedutaan dan kemenlu karena memang terkait sketsa ini juga pertimbangannya supaya mempermudah mencari pelaku," ujar dia.

Sementara untuk warna kulit korban, Benny mengakui ada kesulitan untuk menentukan.

Penyebabnya karena kulit ari sudah copot semua sehingga polisi mengalami hambatan dalam mencari sidik jari ditambah tak ada satu pun identitas yang melekat.

Namun lanjut Benny, tim penyidik menemukan barang bukti baru di lokasi temuan mayat dalam koper tersebut yakni, jas berwana hitam dengan merek Linea Esse Made In Italy yang di bagian kirinya terdapat bunga.

"Kita temukan juga satu koper merek paspor, satu jas di bagian kiri ada bentuk seperti bunga dengan merek lineaa esse. Kemudian dari lakban kita sudah lakukan upaya sidik jari karena medan sulit di lokasi hujan jadi sulit mengidentifikasi," sambung dia.

Berdasarkan hasil visum yang telah dilakukan oleh pihak RS Polri Soekanto, terdapat luka bekas pukulan benda tumpul pada bagian belakang kepala dan terdapat luka bekas sekapan pada bagian mulut.

"Hasil otopsi korban karena faktor pukulan benda tumpul di kepala belakang dan depan kemudian bekapan di mulut," ujar dia.

Pihaknya juga terus berupaya melakukan penyidikan untuk mengungkap identitas mayat tersebut.

Baca juga: Polisi Tangkap Kelompok Pencuri Koper Pembalap Indonesia di Bandara Soetta

 

Setidaknya, sudah ada sembilan saksi yang turut diperiksa terkait kasus temuan koper tersebut.

"Sampai saat ini belum ada laporan kehilangan, dan kita juga sudah sempat mencocokkan WNA yang ditemukan di Bali tapi tidak terdapat kecocokan identitas," ujar dia.

Seperti diberitakan, tukang ojek pangkalan bernama Adang menemukan koper tergeletak di bawah jurang hutan pohon pinus saat dirinya melintas pada Minggu (10/11/2019) siang.

Saat didekati, Adang melihat di koper tersebut banyak dikerumuni lalat dan mengeluarkan bau tak sedap.

Ia yang mencurigai temuan itu lantas panik dan memanggil warga bernama Didi Suswandi (42).

Saat diperiksa, Didi dan Adang kaget ketika melihat kaki manusia keluar dari sela-sela resleting koper berwarna biru tersebut.

Dugaan Didi benar, saat polisi membuka koper, berisi sosok mayat dibungkus plastik hitam, dilapisi selimut dan sekujur tubuh dililit plester putih.

Didi semakin terkejut lagi ketika jasad korban telah dikeluarkan dari dalam koper, kondisinya membusuk dan fisiknya ada yang hilang saat diangkut ke atas mobil.

"Jadi pas dibuka itu matanya sudah enggak ada dan membusuk, mungkin karena sudah lama di sana (hutan pinus)," ucap saksi mata Didi Suswandi kepada Kompas.com saat ditemui di TKP, Senin (11/11/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com