Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paku yang Tertelan Siswa SMP Sempat Tak Ditemukan, Ternyata di Paru-paru

Kompas.com - 28/11/2019, 13:57 WIB
Candra Nugraha,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Siswa SMP 2 Parigi, Kabupaten Pangandaran, yang tak sengaja menelan paku, Deni Nugraha (13), langsung mendapat penanganan saat tiba di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.

Pada Jumat (15/11/2019), dia menjalani proses endoskopi untuk mengetahui keberadaan paku styrofoam itu.

"Kata keluarga, Jumat mau dioperasi. Namun itu bukan operasi (pengangkatan paku), tetapi endoskopi," ucap guru penanggung jawab Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SMP 2 Parigi, Yuli Mulyati, saat ditemui di sekolahnya, Kamis (28/11/2019).

Baca juga: Telan Paku Saat Coba Pamerkan Sulap, Siswa SMP Ini Terpaksa Dioperasi

Hasil endoskopi, lanjut dia, paku tidak ditemukan. Rupanya endoskopi mengecek saluran pencernaan.

"Ternyata ini pakunya masuk saluran pernafasan, jadi ke paru-paru," kata Yuli.

Proses pengangkatan paku kemudian diundur menjadi hari Senin (18/11/2019). "Saya pada hari Minggu menengok Deni di RSHS. Saya nanya ke keluarganya kapan dioperasi, katanya Senin," ujar dia.

Hari Senin ada kabar dari keluarga, bahwa operasi diundur menjadi Selasa (19/11/2019). Pada hari Selasa, Deni sudah puasa karena hendak menjalani operasi. "Namun tidak jadi lagi," ujar Yuli.

Kebetulan ada warga Parigi yang bekerja di RSHS. Yuli pun meminta bantuan supaya Deni bisa segera dioperasi.

"Kata dia, tidak bisa begitu saja. Ada prosedurnya. Harus ada ahli bedah, forensik dan THT," kata Yuli.

Baca juga: Terdampak Kereta Cepat Jakarta-Bandung, 5 Kelas di SMP Ini Dirobohkan

Setelah dirawat di RSHS sekitar dua Minggu, Deni akhirnya dioperasi Rabu (27/11/2019) siang. Saat ini, dia sedang menjalani pemulihan.

Ihwal proses operasi yang cukup lama, Kepala Dinas Kesehatan Yani Achmad Marzuki mengatakan, ada daftar tunggu saat akan mengoperasi pasien.

Dia memperkirakan, Deni ada di daftar tunggu operasi.

"Bukan ditelantarkan. Yang namanya operasi di sana ada daftar tunggu," ujar Yani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com