Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Masjid Megah di Tengah Hutan yang Viral, Dulunya Berdiri Batu Raksasa yang Dipuja Warga

Kompas.com - 28/11/2019, 12:37 WIB
Abdul Haq ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GOWA, KOMPAS.com — Foto-foto masjid megah yang berada di tengah hutan viral di media sosial.

Dari sejumlah foto yang beredar, tampak masjid tersebut berwarna kuning keemasan dicampur warna putih.

Bentuknya juga terlihat megah dengan beberapa pilar menyangga.

Kompas.com mencoba mendatangi masjid yang berlokasi di Dusun Langkoa, Desa Bontoloe, Kecamatan Bontolempangang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada Selasa (26/11/2019).

Baca juga: Viral Sungai di Bali Berubah Warna Jadi Merah

Dari pantauan di lokasi, masjid yang tidak memiliki nama itu sejatinya tidak berada di hutan belantara. Namun, berada di ujung perkampungan tepatnya di kaki Gunung Lompobattang.

Lokasi masjid bisa ditempuh dengan waktu tiga jam dari Kota Makassar dan harus melewati perkampungan penduduk dan tebing bekas longsoran yang melanda Kabupaten Gowa tahun lalu.

Rumah penduduk pun tak jauh dari masjid itu. Setelah melewati permukiman penduduk, terlebih dahulu melewati rimbunan pohon pinus. Jalan menuju masjid dapat dilewati dengan kendaraan roda empat. 

Informasi yang dihimpun Kompas.com, masjid tersebut dibangun pada Februari 2012, berdasarkan izin mendirikan bangunan (IMB) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa dengan luas 8 x 10 meter.

Masjid itu milik seorang pria kelahiran Makassar yang memiliki berbagai usaha di sejumlah daerah di Papua. Namun, pendiri masjid enggan disebutkan identitasnya. Namun, warga sekitar memanggilnya dengan sapaan Puang.

Sebuah masjid megah viral di media sosial. Masjid tersebut disebut berada di tengah hutan, Sejatinya, masjid tanpa nama itu berlokasi di Dusun Langkoa, Desa Bontoloe, Kecamatan Bontolempangang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, (26/11/2019).KOMPAS.com/ABDUL HAQ Sebuah masjid megah viral di media sosial. Masjid tersebut disebut berada di tengah hutan, Sejatinya, masjid tanpa nama itu berlokasi di Dusun Langkoa, Desa Bontoloe, Kecamatan Bontolempangang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, (26/11/2019).
Puang juga memiliki kantor pusat di bilangan Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta.

Lahan milik Puang luasnya 5 hektar yang dibeli pada tahun 2009 dari kepala desa kala itu, almarhum Haji Tayang dan kini telah memiliki sertifikat

"Lahan ini dulu saya beli dari pemiliknya dan sekarang saya serahkan kepada anak saya termasuk dalam sertifikat atas nama anak saya," kata Puang.

Saat dikonfirmasi perihal pembangunan masjid megah tersebut, pria berusia 70 tahun ini berkisah, saat awal lahan tersebut ia beli terdapat sebuah batu raksasa yang sering dikunjungi oleh warga sekitar.

Warga sering memberikan sesajen lantaran warga menganggap bahwa lahan ini adalah lahan keramat.

"Dan suatu saat saya ke Tanah Suci bersama dengan istri, saya berdoa dan meminta petunjuk kepada Allah. Sejak saat itulah ada ide untuk membangun sebuah masjid yang konstruksinya nyaris sama dengan salah satu masjid di timur tengah," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com