Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru WN Jepang Lompat dari Lantai 2 Apartemen, Korban Perampokan hingga Pelaku Ditangkap

Kompas.com - 28/11/2019, 10:06 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com — Setelah melakukan penyelidikan, Polda Bali memastikan warga negara (WN) Jepang, Mika Haegawa (38), yang lompat dari lantai dua apartemen di kawasan Denpasar, Bali, Senin (25/11/2019) sekitar pukul 08.00 Wita, sebagai korban perampokan.

Motif itu terungkap setelah polisi berhasil menangkap pelaku yang melakukan perampokan WN Jepang tersebut.

Pelaku diketahui bernama Fahrudin (38). Ia ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (27/11/2019) dini hari, saat hendak melarikan diri ke Medan, Sumatera Utara.

Berikut fakta terbarunya:

 

1. Polisi periksa CCTV

Ilustrasi CCTV.SHUTTERSTOCK Ilustrasi CCTV.

Untuk mengungkap kasus WN Jepang yang melompat dari lantai dua apartemen, polisi pun memeriksa rekaman kamera pengawas di lokasi jatuhnya Mika.

Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nyoman Wirajaya mengatakan, dari rekaman tersebut korban memang sempat diikuti oleh seseorang seusai mengantar anaknya sekolah.

"Dia diikuti karena dia enggak mungkin masuk sendiri. Karena kuncinya pakai elektrik, harus pakai card," kata Wirajaya saat ditemui, Selasa (26/11/2019) siang.

Wirajaya mengungkapkan, ada potensi orang yang mengikuti tersebut sangat familiar dengan lokasi dan lingkungan apartemen.

Baca juga: CCTV Merekam Warga Jepang yang Lompat dari Apartemen, Begini Isinya

 

2. Korban mengaku trauma dengan pria berbadan kekar

Kepala Polsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya.KOMPAS.com/IMAM ROSIDIN Kepala Polsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya.

Nyoman mengatakan, pasca-kejadian itu, Mika Hasegawa, yang lompat dari lantai dua apartemen masih menjalani perawatan di Rumah Sakit BIMC, Kuta, Badung, Bali.

Korban masih trauma dan belum bisa diajak berkomunikasi. Kabar baiknya korban sudah sadarkan diri dari sebelumnya yang sempat koma.

"Saya enggak berani wawancara karena masih trauma," katanya, Selasa.

Ditambahkan Wirajaya, korban rupanya masih trauma dengan sosok berbadan kekar.

"Saat saya bicara dengan staf dokter di sana, dia (Mika) trauma dengan orang -orang yang berbadan kekar. Kayak seperti itu," katanya.

Baca juga: Warga Jepang yang Lompat dari Apartemen Trauma dengan Pria Berbadan Kekar

 

3. Polisi periksa tiga saksi

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono di bilangan Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2019).KOMPAS.com/Devina Halim Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono di bilangan Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2019).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono mengatakan, untuk mendalami peristiwa WN Jepang yang melompat dari lantai dua apartemen, polisi telah memeriksa tiga saksi.

"Dari penyidik sudah memeriksa tiga saksi tentunya yang mengetahui melihat atau mendengar peristiwa tersebut," katanya di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa.

Selain memeriksa tiga saksi, kata Argo, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan rekaman kamera CCTV yang saat ini sedang dianalisis.

Baca juga: Investigasi WN Jepang yang Disebut Lompat dari Apartemen, Polisi Periksa 3 Saksi

 

4. Motif perampokan

Ilustrasi perampokan.Shutterstock Ilustrasi perampokan.

Polda Bali memastikan warga Jepang, Mika Hasegawa, yang lompat dari lantai dua apartemen di kawasan Denpasar, Bali, sebagai korban perampokan.

Motif itu terungkap setelah polisi berhasil menangkap pelakunya yang bernama Fahrudin.

Direktur Reserse Kriminal Polda Bali Kombes Andi Fairan mengatakan, sebelum korban lompat dari lantai dua apartemen, pelaku sengaja mengikuti korban dan langsung masuk ke kamar.

Dengan demikian, motif awal pelaku adalah perampokan.

"Dia ambil barang. Perampokan (motif)," katanya, Rabu (27/11/2019).

Baca juga: Fakta Turis Jepang Lompat dari Lantai 2 Apartemen, Diduga Dirampok hingga Ada Bekas Cekikan di Leher

 

5. Pelaku ditangkap

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Andi mengatakan, pelaku ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Rabu (27/11/2019) dini hari saat hendak melarikan diri ke Medan, Sumatera Utara.

"Setelah mengambil barang, melarikan diri ke Jakarta. Kemudian dari Soetta ke Medan," katanya, Rabu siang.

Selain mengamankan tersangka, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti.

Beberapa di antaranya dua dompet, uang pecahan 10.000 yen sebanyak 15 lembar, pecahan 1.000 yen sebanyak 5 lembar.

Baca juga: Saat Ditangkap, Perampok terhadap Warga Jepang di Bali Hendak Kabur ke Medan

 

6. Ditangkap dari rekaman kamera pengawas

Ilustrasi CCTVShutterstock Ilustrasi CCTV

Andi mengatakan, pelaku ditangkap setelah pihaknya mampu melacak Fahrudin seusai mendapatkan ciri-ciri pelaku dari rekaman kamera pengawas (CCTV) dan keterangan saksi di lokasi kejadian.

Hasil rekaman menunjukkan bahwa pelaku mengikuti korban yang baru saja mengantar anaknya ke sekolah.

Diberitakan sebelumnya, Mika Hasegawa (38) dilaporkan melompat dari lantai dua apartemen di kawasan Pemogan, Denpasar.

Korban ditemukan pertama kali oleh I Gede Yoga Saputra yang merupakan penjaga apartemen Sun Residence.

Saat itu, Yoga datang ke apartemen sekitar pukul 08.00 Wita.

Baca juga: Mengaku Dibuntuti, Turis Jepang Lompat dari Lantai 2 Apartemen di Bali

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin, Devina Halim | Editor: Abba Gabrillin, Aprilia Ika, Bayu Galih)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com