Apalagi, sebut dia, banjir di Kecamatan Rambah terjadi hampir setiap tahun saat cuaca musim hujan.
"Kami berharap tak ada banjir lagi. Apalagi banjir tahun ini paling parah dibandingkan dengan banjir pada tahun-tahun sebelumnya," akui Suwarni.
Hal yang sama juga dirasakan Hasanuddin Tanjung. Saat ini keluarganya butuh air bersih dan makanan.
"Memang kami di sini butuh air bersih dan makan. Karena di rumah kami gak bisa masak. Seharian ini sibuk bersihkan rumah sisa banjir," akuinya kepada Kompas.com, Rabu.
Untuk makan saat ini, Hasanuddin juga mendapatkan bantuan nasi bungkus dari pihak desa.
"Kalau makan ada di kasih desa. Itu bantuan nasi bungkus sejak Senin kemarin diantar ke rumah kami," sebut Hasanuddin.
Baca juga: Banjir di Rokan Hulu Memutus Jalur Riau-Sumatera Utara
Diberitakan sebelumnya, banjir di Rohul merendam tiga daerah, yaitu Kecamatan Rambah, Kecamatan Rokan IV Koto dan Kecamatan Kunto Darussalam.
Banjir terjadi, Sejak Minggu (24/11/2019) kemarin.
Banjir akibat luapan air sungai ini, ratusan rumah warga terdampak.
Aktivitas warga lumpuh.
Bahkan, jalan lintas nasional Riau-Sumut terputus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.