Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Sungai Bengawan Solo Berwarna Hitam Pekat, Penyaluran Air ke 12.000 Rumah Dihentikan

Kompas.com - 27/11/2019, 11:48 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan pencemaran Sungai Bengawan Solo viral di media sosial.

Dalam video berdurasi pendek tersebut, terlihat air Sungai Bengawan Solo yang mengalir deras itu berwarna hitam pekat.

Video tercemarnya Sungai Bengawan Solo pertama kali diunggah oleh akun Twitter resmi milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Amerta, Blora, Jawa Tengah, Senin (25/11/2019) siang.

Video tersebut telah dilihat lebih dari 50.000 kali. 

"Mohon solusi untuk mengatasi permasalahan pencemaran air Sungai Bbengawan Solo. 12.000 pelanggan kami bergantung kepada air baku sungai Bengawan Solo," tulis akun itu di unggahan video tersebut.

Baca juga: BPBD: Bantaran Bengawan Solo Longsor karena Debit Air Turun

 

Dalam unggahan yang viral di jagat maya itu, disebutkan juga bahwa pekatnya polutan yang mencemari Sungai Bengawan Solo praktis membuat  PDAM Tirta Amerta kesulitan untuk mengolah air baku.

Dalam keterangan itu menyatakan bahwa kekeruhan warna air Bengawan Solo mencapai 1.300 tcu (true color unit).

Tentunya jika dipaksakan, distribusi air kepada puluhan ribu warga juga akan tercemar.

"Untuk itu kami mohon solusi dari bapak-bapak yang berwenang. Kami pun beli air baku tersebut tiap bulan kita rutin juga bayar. Kami kesulitan mengolah warna air yang mencapai 1.300 tcu (true color unit), padahal undang-undang hanya membolehkan pembuangan polutan dengan kekeruhan warna 200 tcu," tulis akun PDAM Tirta Amerta Blora.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, pencemaran Sungai Bengawan Solo itu berlokasi di wilayah Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah, dan terjadi beberapa hari lalu. 

Direktur PDAM Tirta Amerta Blora Yan Riya Pramono membenarkan kejadian itu.

Video itu, kata dia, diambil pada Minggu (24/11/2019) pagi.

"Iya benar Sungai Bengawan Solo tercemar di Desa Balun, Kecamatan Cepu. Warnanya merah hitam pekat. Kami temukan kepekatan capai 1.300 tcu. Video itu diunggah pegawai PDAM Blora," ujar Yan, saat dihubungi Kompas.com , Rabu (27/11/2019).

Hentikan 12.000 sambungan 

Pencemaran Sungai Bengawan Solo menyebabkan PDAM Tirta Amerta Blora menghentikan operasional untuk sementara waktu di lima kecamatan yakni Cepu, Sambong, Jiken, Jepon dan Blora.

Tercatat, PDAM Tirta Amerta Blora menghentikan operasionalnya ke 12.000 rumah sejak Selasa (26/11/2019).

"Berbagai cara sudah kami upayakan, mulai metode lumpur sampai bahan kimia, tetap tidak bisa. Jadi solusi terbaik ya kami hentikan operasionalnya," kata Yan.

Menurut Yan, pencemaran Sungai Bengawan Solo yang terjadi saat ini paling parah dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Hasil Investigasi Pencemaran Bengawan Solo, Industri Besar Diduga Terlibat

Sebab, sebelumnya belum pernah terjadi pencemaran dengan kepekatan yang berat.

Yan mengaku sudah kewalahan dengan kondisi pencemaran Sungai Bengawan Solo kali ini. Ia berharap ada solusi yang terbaik dari pemerintah untuk mengatasinya.

"Sebelum-sebelumnya biasa saja tak sampai seperti ini. Kami sudah koordinasi dengan DLH Blora, Pemkab Blora dan pengelola Bengawan Solo, tapi masih belum bisa diatasi. Kami berharap ada solusi permanen demi kebaikan bersama," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com