Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker Ida Fauziyah: Kita Berharap Alumni Ponpes Tidak Menambah Pengangguran Baru

Kompas.com - 27/11/2019, 09:08 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah berharap, alumni pondok pesantren (ponpes) tidak menambah pengangguran baru di Indonesia. Justru sebaliknya, ponpes harus melahirkan santri yang menjadi enterpreneur.

"Kita berharap alumni pesantren itu tidak menambah jumlah pengangguran baru di Indonesia," kata Ida saat meresmikan gedung BLK komunitas di Ponpes Daarul Quran Surakarta di Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2019).

Ida mengatakan, untuk mengantisipasi pengangguran baru dari alumni ponpes, Kementerian Ketenagakerjaan mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas di ponpes.

Tahun ini sudah ada sebanyak 1.125 BLK komunitas dibangun di ponpes. Bahkan, tahun 2020 nanti akan dibangun lagi sebanyak 2.000 BLK komunitas di Indonesia.

"Mohon doanya kita tahun 2020 akan membangun 2.000 BLK komunitas," kata Ida.

Baca juga: Kata Ganjar soal Ida Fauziyah Jadi Menteri Ketenagakerjaan Kabinet Jokowi

Ida menjelaskan, keberadaan BLK komunitas menjadi pilihan untuk meningkatkan kompetensi SDM Indonesia. Selama ini diketahui bahwa pesantren hanya memberikan pelayanan pendidikan keagamaan.

Oleh karena itu, dengan keberadaan BLK komunitas tersebut di pondok pesantren bisa melahirkan santri-santri entrepreneur.

"Dengan jumlah BLK komunitas yang kita bangun, harapannya kita tidak sekadar membangun. Kalau membangun BLK-nya mungkin mudah," terangnya.

"Tapi sesungguhnya yang dibutuhkan adalah keberlanjutan dari BLK tersebut. Pemerintah akan memberikan fasilitas pendampingan selama dua tahun. Selebihnya BLK tidak berhenti sampai disitu," tambahnya.

Baca juga: Klaim Siap Bantu Jokowi untuk Jadi Menteri, Siapa Sosok Ida Fauziyah?

Jumlah angkatan kerja

Berdasarkan data BPS periode Agustus 2019, jumlah angkatan kerja adalah sebanyak 133,56 juta orang. Dari data itu, jumlah angkatan kerja yang bekerja sebanyak 126,51 juta orang.

Dan, angkatan kerja yang masuk kategori pengangguran sebanyak 7,05 juta orang.

Berdasarkan data BPS itu pula, katanya, dari Agustus 2015 sampai Agustus 2019, tingkat pengangguran terbuka pada seluruh jenjang pendidikan mengalami penurunan sebesar 0,3 sampai 2,4 persen.

Pada Agustus 2019, tingkat pengangguran terbuka untuk SMK masih paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu 10,42 persen. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka terendah adalah pada jenjang pendidikan SD 2,41 persen.

"Artinya, angkatan kerja yang masuk dalam kategori bekerja berisi para pekerja dengan pengetahuan dan keterampilan yang terbatas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com