Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ibu dan 2 Anak Disekap 9 Jam di Rumah Kontrakan oleh Debt Collector gara-gara Utang

Kompas.com - 27/11/2019, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

Wiwi kemudian melaporkan penyekapan tersebut dan AL oknum debt collector telah ditetapkan sebagai tersangka.

Dari pemeriksaan polisi diketahui koperasi tempat AL bekerja bukan lembaga resmi tapi milik perorangan.

Baca juga: Oknum Debt Collector yang Sekap Ibu dan 2 Anak Dijerat Pasal Berlapis

 

Pinjam Rp 5 juta untuk modal jualan mainan

Dilansir dari Tribunnews.com, Wiwi terpaksa meminjam uang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Sang suami sudah 6 bulan mengadu nasib ke Jakarta beberapa kali mengirim uang untuk keluarganya di Batam

"Suami kan nggak ada kerjaan sehingga uang seratus dua ratus dikirim dari Jakarta buat bertahan hidup di Batam nggak cukup," ujar Wiwi.

Seorang kawannya menyarankan Wiwi meminjam uang ke koperasi dan ia menyetujui.

Kebutuhan hidupnya semakin mendesak apalagi ada tagihan uang kontrakan rumah yang harus ia bayar.

Baca juga: Oknum Debt Collector Sekap Ibu dan 2 Anak, Bebas Setelah Korban Kirim Pesan Singkat

Wiwi pun meminjam uang bukan hanya di satu koperasi, namun juga rentenir lainya.

"Tidak berhenti di situ setelah saya meminjam uang dan lancar bayar iuran kepada berapa koperasi saya ditawari beberapa koperasi lainnya," ujar ibu dua anak tersebut.

Akhirnya, dia terpaksa gali lubang tutup lubang dengan meminjam dari rentenir satu untuk melunasi ke rentenir lainnya.

"Saking banyaknya pinjaman, saya nggak sadar, akhirnya saya seperti gali lubang tutup lubang," katanya.

Karena sudah tidak ada uang masuk lagi, Wiwi pun mengajukan pinjaman Rp 5 juta untuk modal usaha buka permainan anak.

Baca juga: Sekeluarga Disekap Debt Collector, Korban Kelaparan hingga Tak Bisa Sekolah

Ia berinisiatif memiliki usaha agar mendapatkan penghasilan.

Usaha tersebut hanya berjalan beberapa minggu dan akhirnya terpaksa ditutup karena ia terus dikejar debt collector untuk membayar utang.

"Usaha itu sempat jalan beberapa minggu, lalu datang orang koperasi menagih di lokasi usaha saya di dekat daerah Dotamana dengan membentak-bentak saya. Lalu sekuriti di daerah situ datangi saya dan menasehati agar menyelesaikan masalah saya karena ia merasa iba dengan perlakuan orang koperasi yang membentak saya di depan umum. Sekuriti itu menasehati agar menyelesaikan permasalahan itu sehingga bisa berjualan kembali di lokasi tersebut," ujar Wiwi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com