Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas, Diduga Korban Pembunuhan

Kompas.com - 26/11/2019, 22:08 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Seorang wanita paruh baya bernama Akhwa alias Panijem (53) ditemukan tewas di didalam rumah bedeng yang dihuni oleh rekan kerja anaknya di Jalan Wijaya, RT 037, RW 001, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Palembang, Sumatera Selatan.

Korban pertama kali ditemukan oleh Ricky (25) anak keduanya, saat mencari Akhwa yang sejak pagi menghilang tanpa kabar.

Baca juga: Ibu Korban Menjerit dan Menangis Saat Pangku Anaknya yang Dibunuh Pacar

Menurut Ricky, ibunya tersebut ditemukan terbujur kaku di kamar belakang rumah bedeng rekannya bernama Yudi (48).

"Awalnya pintu depan dikunci. Setelah dilihat, ada ibu saya di kamar belakang. Akhirnya pintu dibuka," kata Ricky, Selasa (26/11/2019).

Ricky mengatakan, rumah itu merupakan tempat tinggal Yudi.

Di sana pula ia bersama temannya tersebut menjalani bisnis berupa koperasi simpan pinjam.

Selama ini, Akhwa sering datang ke bedeng tersebut, untuk membantu Yudi dalam mencatat pengeluaran biaya di koperasi.

Namun, sejak kejadian itu, Yudi telah hilang tanpa jejak.

"Seluruh barang milik Yudi juga hilang. Saya tidak tahu kemana Yudi itu," ujar dia.

Sementara itu, Merry (22), anak ketiga korban mengatakan, ia biasanya diantar oleh Akhwa ketika hendak kuliah.

Akan tetapi, saat dihubungi ponsel yang digunakan korban dalam kondisi tidak aktif.

"Karena tidak aktif handphone-nya jadi kami cari ke rumah bedeng tempat Yudi. Saya terkejut ibu tewas, karena selama ini sehat-sehat saja," ujar dia.

Baca juga: Seorang Pemuda Tewas Diduga Dibunuh usai Pesta Miras

Panit 1 Unit Reskrim Polsek Sako Palembang Ipda Sulaiman mengatakan, mereka masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Saat ini, jenazah korban pun diotopsi untuk mengetahui penyebab Akhwa tewas.

"Identitas dan ciri-ciri Yudi sudah kami dapatkan, saksi dan barang bukti juga kami kumpulkan. Sekarang masih dilakukan penyelidikan," kata Sulaiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com