Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Terdampak Abrasi di Karawang Bakal Direlokasi ke Rumah Kontrakan

Kompas.com - 26/11/2019, 21:39 WIB
Farida Farhan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mendorong pemerintah segera mencari solusi jangka pendek dan panjang abrasi di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang.

Menurut dia, abrasi di Desa Cemarajaya sudah berlangsung belasan tahun.

Hanya saja, sejauh ini penanganan abrasi belum maksimal menyebabkan banyak rumah warga habis termakan abrasi.

"Solusi jangka pendeknya misalnya warga dikontrakan. Nanti biar saya yang pikirkan, misalnya dengan patungan bersama Ibu Cellica," kata Dedi saat meninjau abrasi di Desa Cemarajaya, Selasa (26/11/2019).

Baca juga: 16 Rumah Hancur akibat Abrasi di Pesisir Selatan

Langkah tersebut, kata dia, sambil menunggu pembangunan rumah susun (rusun) yang rencananya akan direalisasikan pada 2021 mendatang.

Untuk solusi jangka panjang, Dedi mendorong pemerintah membangun sabuk pantai di sepanjang 7 kilometer di pesisir Desa Cemarajaya.

"Sebab, biaya pembangunan pemecah ombak tak murah, kurang lebih Rp 100 miliar. Saya akan dorong juga Pertamina untuk membantu (pembangunan sabuk pantai) melalui CSR (Corporate Social Responsibility)," katanya.

Baca juga: Bahaya! Abrasi Ancam Pemukiman Warga dan Jalan Lintas Pesisir Selatan

Dia juga mengajak semua pihak menanam pohon mangrove di sepanjang pantai, untuk menekan abrasi.

"Singkirkan ego masing-masing, mari menanam pohon. Semuanya boleh menanam pohon," katanya.

Kepala Desa Cemarajaya Yong Lim Supardi mengaku tak keberatan jika harus direlokasi ke kontrakan, asalkan warga digratiskan biaya sewa setiap bulan.

"Di Cibuaya banyak rumah yang bisa dikontrak. Tinggal soal biayanya," katanya.

Sementara itu, sebanyak 299 keluarga sudah mendaftar relokasi di rusun yang dibangun di Dusun Sekom di lahan seluas tiga hektar.

Hanya saja, rusun itu rencananya akan dibangun pada 2021.

"Ini baru memasuki tahap pematangan lahan. Lahan yang dimatangkan sekitar 4.000 meter persegi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com