Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sidoarjo Ancam Tutup Pabrik Tahu di Tropodo yang Tetap Gunakan Sampah Plastik

Kompas.com - 26/11/2019, 19:33 WIB
Ghinan Salman,
Khairina

Tim Redaksi

SIDOARJO, KOMPAS.com - Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengancam akan menutup pabrik tahu di sentra industri Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, apabila para pengusaha tidak menghentikan aktivitas pembakaran sampah plastik yang digunakan untuk pembuatan dan penggorengan tahu.

Hal itu disampaikan usai dirinya bersama Pemkab Sidoarjo menggelar deklarasi "Stop Penggunaan Bahan Bakar Plastik" bersama pengusaha tahu di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (26/11/2019).

"Ya, kalau tidak mentaati deklarasi ini kita tutup pabriknya, kok susah-susah. Sanksinya kita tutup," kata Saiful, Selasa.

Baca juga: Khofifah Minta Pertamina dan PGN Bantu Produsen Tahu di Tropodo Konversi Bahan Bakar

Meski demikian, Saiful sendiri tidak secara tegas menyampaikan kapan larangan penggunaan sampah plastik impor sebagai bahan bakar pembuatan tahu itu diberlakukan.

Ia hanya mengatakan, sampah plastik impor tidak boleh lagi digunakan sebagai bahan bakar dalam memproduksi tahu.

Menurut Saiful, produsen pabrik tahu di Desa Tropodo akan menggunakan bahan bakar pengganti yang sesuai alat produksi, yakni wood pallet atau palet kayu.

Wood pallet merupakan hasil olahan limbah kayu dengan menghancurkan limbah kayu menjadi serbuk halus.

Palet kayu ini diklaim berfungsi sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan dengan kadar co2 yang rendah sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna.

"Kita nanti bahan bakunya saya bawa ke sini semuanya. Kita mulai produksi dengan wood pallet atau dengan gas. Ya itu sudah, kita larang tidak boleh pakai plastik," ucap Saiful.

Ia memastikan para produsen pabrik tahu di Desa Tropodo akan mendapat subsidi kayu palet sebagai bahan bakar pembuatan tahu.

Pihaknya mengaku akan duduk bersama dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk membahas subsidi bahan bakar pembuatan tahu yang ramah lingkungan.

"Ya, awalnya nanti kita subsidi. Kita akan bicarakan dengan ibu gubernur. Karena di sini ada Pak Drajad sebagai kepala dinasnya (Disperindag Jatim). Nanti bisa kita bicarakan bersama. Pasti kita bantu," tambah Saiful.

Baca juga: PGN Pasok Gas untuk Rumah Tangga di Desa Tropodo Sidoarjo

Sebagaimana diketahui, sebuah mini report berjudul "Sampah Plastik Meracuni Rantai Makanan Indonesia" yang disusun Nexus3, Arnika, Ecoton, dan IPEN, pada November 2019 menjadi sorotan media.

Bahkan, sejumlah media internasional seperti New York Times, BBC, dan The Guardian memberitakan publikasi laporan itu.

Dua hal yang menjadi perhatian adalah proses pembuatan tahu yang menggunakan limbah plastik impor sebagai bahan bakar dan temuan kontaminasi dioksin pada telur sebagai dampaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com