Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Telur Palsu Beredar di Prabumulih, Dinas Pertanian Gelar Pemeriksaan

Kompas.com - 26/11/2019, 16:22 WIB
Amriza Nursatria,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PRABUMULIH, KOMPAS.com - Sejak kemarin di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, heboh adanya kabar tentang peredaran telur yang diduga palsu.

Telur yang diduga palsu itu dijual dengan harga Rp 7.000 per kilo jauh lebih murah dari harga jual di pasaran yang mencapai Rp 21.000 per kilo.

Beredarnya kabar tentang telur diduga palsu itu membuat warga kota tersebut menjadi resah.

Salah satu warga yang sempat membeli telur diduga palsu itu adalah warga Kelurahan Prabu Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, berinisial DF.

Baca juga: Kepala Satgas Pangan: Konsumsi Telur Menurun Gara-gara Isu Telur Palsu

DF mengaku, membeli telur seharga Rp 3.500 untuk ukuran setengah kilo.

DF membeli karena penasaran ada harga telur seharga Rp 7.000 ribu per kilo dijual di daerah Jalan Mangga Besar Prabumulih.

Padahal, setahu dia, di pasaran harga telur mencapai Rp 21.000 per kilo.

Saat DF hendak menggoreng telur itu, ia menemukan kejanggalan di mana kuning telur tidak menyatu tetapi bercampur dengan putih telur.

Saat dicoba dimasukkan ke air, telur itu juga mengapung, padahal untuk telur yang bagus seharusnya tenggelam.

"Oleh karena itu, saya menduga telur itu palsu," kata dia.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Pemkot Prabumulih Iswan Hadi yang datang untuk memeriksa keaslian telur itu mengatakan, dari hasil pengecekkan terhadap kondisi telur, dapat dipastikan telur itu asli.

Hanya saja, kata Iswan Hadi, telur itu adalah sebetulnya bukan telur untuk konsumsi, tapi  telur yang khusus untuk ditetaskan dengan mesin.

"Besar kemungkinan ini adalah telur yang tidak menetas saat di dalam mesin penetas, seharusnya telur-telur ini dimusnahkan bukan dijual ke masyarakat," kata dia.

Iswan Hadi memastikan, telur yang dibeli DF tidak layak konsumsi dan berbahaya bagi kesehatan jika tetap dikonsumsi oleh masyarakat.

Baca juga: Sandiaga: Masyarakat Jangan Was-was, Telur Palsu Dipastikan Tidak Ada

"Masyarakat mengonsumsi telur kategori itu, berbahaya untuk kesehatan," tegas dia.

Sementara, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Prabumulih Eviyana mengatakan, pihaknya tidak bisa mengatakan telur itu palsu atau bukan, sebab itu bukan wewenang mereka untuk mengatakan. 

"Ada instansi lain dalam hal ini pihak peternakan yang dapat memastikannya, sedangkan soal harga jual yang murah tidak jadi patokan itu telur palsu, bisa jadi itu telur hasil curian atau yang sudah lama disimpan," kata dia.

Eviyana juga mengimbau warga Prabumulih untuk tidak tergiur dengan harga telur murah dan lebih berhati hati saat membeli. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com