Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Nelayan Disandera Abu Sayyaf, Wali Kota Baubau Minta Pemerintah Pusat Lakukan Diplomasi

Kompas.com - 26/11/2019, 14:59 WIB
Defriatno Neke,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com – Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse meminta agar penculikan tiga nelayan dari Baubau dan Wakatobi, oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina, menjadi perhatian serius pemerintah pusat, khususnya Kementerian Luar Negeri.

Ia meminta agar ada cara-cara terukur agar ketiga nelayan bisa dibebaskan

“Saya kira harus menjadi perhatian serius untuk kita semua, khususnya pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, Direktorat Perlindungan Warga Indonesia, dan Bantuan Hukum untuk melakukan langkah-langkah lebih terukur, melakukan diplomasi agar ketiga WNI ini bisa sesegara mungkin dibebaskan,” ujar Monianse, Selasa (26/11/2019).

Baca juga: Kemenlu Pastikan 3 Korban dalam Video Penyanderaan Abu Sayyaf WNI

Ia menambahkan, diplomasi penting dilakukan pemerintah pusat karena sudah melibatkan tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia dan Filipina.

“Saya kira ini sudah menjadi gawean pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Luar Negeri. Saya mengimbau kepada warga Baubau dan warga Wakatobi, mari kita berdoa untuk keselamatan mereka, tidak mengalami kekerasan dan tetap dilindungi jiwanya,” ucap dia.

 

Sebelumnya diberitakan, tiga WNI yang bekerja sebagai nelayan kapal ikan di Malaysia, diculik dan disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Ketiganya diculik saat sedang mencari ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia. 

Ketiga WNI tersebut yaitu Samiun Maneu (27), Maharuddin Lunani (48) dan Muhamad Farhan (27), diketahui diculik setelah video ketiganya minta dibebaskan tersebar di akun media sosial.

Dalam video yang berdurasi sekitar 44 detik ini, terlihat ketiga tangan WNI diikat.

Seorang sandera dalam video yang mengaku bernama Samiun mengatakan, ketiganya merupakan WNI yang berasal dari Kota Baubau dan Wakatobi yang bekerja di Malaysia. 

Baca juga: Sandera 3 Nelayan Indonesia, Kelompok Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp 8 Miliar

Samiun menjelaskan, ketiganya ditangkap oleh kelompok Abu Sayyaf pada 24 September 2019.

Mereka berharap agar pemimpin perusahaannya dapat membantu membebaskan ketiganya. Mereka juga meminta bantuan pemerintah. 

“Dan juga Presiden Republik Indonesia, tolong kami, supaya kami bebas dari sini. Dan kumpulan Abu Sayyaf meminta tebusan 30 juta Peso, agar kami dapat kembali lagi ke Indonesia,” kata Samiun dalam video yang beredar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com