Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Rusia, Pindad Kembangkan Tank Pemadam Kebakaran

Kompas.com - 26/11/2019, 14:32 WIB
Ari Maulana Karang,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.comPT Pindad sedang mengembangkan kendaraan tank pemadam kebakaran yang bisa memadamkan kebakaran di wilayah hutan yang sulit terjangkau kendaraan biasa.

Prototype tank tersebut diujicobakan di ruas jalan by pass Cipanas Garut yang masih dalam proses pembangunan.

Tank berwarna merah khas kendaraan pemadam kebakaran tersebut, diujicobakan memadamkan api dan juga memasuki daerah-daerah yang sulit dilalui kendaraan biasa.

Ujang Sakiman, dari bagian riset dan pengembangan kendaraan khusus PT Pindad mengungkapkan, tank pemadam kebakaran sebetulnya adalah kendaraan tank Rusia jenis GPM yang biasa digunakan untuk mengangkut personel dan dimodifikasi.

“Nanti, pengembangannya semua bagian tank akan dibuat di Pindad, ini masih prototype dalam tahap ujicoba,” ujar Sakiman, saat ditemui di sela uji coba kendaraan tank, Selasa (26/11/2019).

Baca juga: Kunjungi PT Pindad, Prabowo Mengaku Masih Belajar

Selain tahan tembakan, tank ini juga kuat tahan panas hingga bisa menembus lokasi yang kebakaran.

Ada lubang-lubang air di sejumlah sudut tank yang bisa menyemprot air yang efeknya seperti tameng tank dari api.

Selain itu, tank juga bisa menembakan air hingga jarak 50 meter.

“Dua hari pengujiannya, uji mobility dan fungsi fire fightingnya,” ujar Ujang.

Ujang menuturkan, kendaraan ini memiliki tangki air dengan kapasitas hingga 3.000 liter air.

Kendaraan yang diujicobakan saat ini merupakan prototype pertama yang akan diuji performanya.

“Sebenarnya kalau memang sudah ada pesanan, disiapkan akhir tahun untuk uji, awal tahun depan juga sudah bisa diproduksi massal,” ujar dia.

Latar belakang pengembangan tank pemadam kebakaran berawal dari banyaknya peristiwa kebakaran hutan di Indonesia.

Hal ini disikapi oleh PT Pindad dengan mencoba membuat solusi lewat pengembangan kendaraan seperti yang saat ini diujicobakan.

“Kebakaran hutan biasanya lokasinya sulit dijangkau kendaraan biasa. Kita coba cari solusi kendaraan roda rantai yang bisa sampai ke titik lokasi kebakaran,” kata Ujang. 

Baca juga: Pesan QCD dan Mimpi BJ Habibie untuk Pindad

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com