Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Olly dan Bupati Tetty Paruntu Masuk Bidikan NasDem di Pilkada Sulut 2020

Kompas.com - 26/11/2019, 11:20 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Mekanisme persiapan itu adalah merekrut anggota masyarakat untuk jadi kader atau anggota parpol. Setelah terdaftar sebagai anggota parpol, tugas parpol selanjutnya adalah melatih dan mendidik kader-kadernya untuk menjadi calon pemimpinnya.

Dilatih pengetahuannya, dilatih kompetensi dan kapasitasnya serta dilatih akhlak dan moralnya. Setelah proses itu berjalan, akan ada masanya masing-masing parpol akan melakukan seleksi bagi anggotanya untuk dipersiapkan mengikuti Pilkada atau Pemilu.

Mereka adalah utusan parpol untuk ditawarkan ke publik. Parpol itu memiliki tiga fungsi. Pertama, merumuskan rancangan kebijakan publik yang dibahas bersama para ahli yang kemudian rancangan kebijakan itu ditawarkan kepada publik melalui Pemilu atau Pilkada.

Selain itu, mempersiapkan calon-calon pemimpin untuk memperjuangkan usulan kebijakan publik yang dimiliki oleh parpol baik di DPRD maupun di eksekutif.

Baca juga: Pilkada Solo 2020, Calon Independen Harus Raih Dukungan 8,5 Persen

Lalu, memperjuangkan kebijakan publik pada lembaga-lembaga eksekutif dan legislatif. Parpol yang selama ini hanya terbiasa melirik kader-kader dari parpol lain adalah parpol yang tidak dewasa.

Harusnya masing-masing parpol percaya dengan kader-kader binaannya sendiri. Kebiasaan parpol besar seperi PDIP, Golkar, NasDem dan parpol lain membuka pendafaran calon sesungguhnya lebih mengutamakan pada pendekatan pragmatis irasional.

"Tabiat parpol sepeti ini biasanya parpol yang selalu takut kalah. Sehingga untuk menag, segala cara bisa dilakukan, termasuk hal-hal yang tidak masuk akal dan apolitis," katanya.

Menurut dia, jika hanya membuka peluang masukannya calon dari bukan kader parpol lewat mekanisme pembukaan pendaftaran bagi kalangan umum, lalu buat apa parpol itu didirikan.

"Harusnya masing-masing parpol meberikan pendidikan politik yang baik dengan lebih mengutamakan kader sendiri sebagai calon kepala daerah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com