Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pesilat Tewas Saat Latihan, Diduga Setelah Ditendang Seniornya di Perut hingga Kejang-kejang

Kompas.com - 26/11/2019, 07:28 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Pjs Kasubbag Humas Polres Sragen AKP Suharno mengatakan, peristiwa yang mengakibatkan MAM (13), pesilat yang tewas diduga setelah ditendang seniornya FA (16) di bagian perut saat mengikuti latihan terjadi pada Minggu, (24/11/2019) sekitar pukul 23.00 WIB.

Suharno menjelaskan, kejadian berawal saat korban MAM, warga Dukuh Blumbang, Desa Saren, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah (Jateng), mengikuti latihan bersama dengan 20 temannya di Desa Ngrendeng, Kaloran, Gemolong, Sragen, Minggu malam.

Saat itu, korban yang sedang posisi kuda-kuda diberikan tendangan oleh seniornya ke arah perut satu kali.

Baca juga: Pesilat Tewas Saat Latihan, Diduga Setelah Ditendang Seniornya di Perut

Akibat tendangan itu, korban pun jatuh ke belakang dan mengalami kejang-kejang.

Melihat korban yang kejang-kejang, sambungnya, FA pun langsung menolongnya dengan cara mengurut perutnya, namun tidak membuahkan hasil hingga korban dibawa ke bidan.

Korban yang sudah dalam keadaan tidak sadar kemudian dirujuk ke RSU Islam Yakssi Gemolong.

Baca juga: Ini Pengakuan Pesilat Korban Dugaan Pencabulan Polisi Selama 4 Tahun

Sampai di rumah sakit korban diberikan pertolongan pertama oleh dokter dengan menggunakan alat pacu jantung, namun nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia.

"Sementara masih kita dalami dulu. Karena semua masih anak-anak," katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/11/2019)

Ditambahkannya, kasus ini masih ditangani intensif oleh Satreskrim Polres Sragen apakah ada motif atau penyebab lain sehingga menyebabkan korban meninggal.

Sebelumnya diberitakan, seorang pesilat berinisial MAM (13) tewas diduga setelah ditendang oleh seniornya FA (16) pada bagian perut saat mengikuti latihan.

Pjs Kasubbag Humas Polres Sragen, AKP Suharno membenarkan, peristiwa tewasnya pesilat MAM saat mengikuti latihan tersebut.

"Iya, benar kejadian itu," katanya, Senin.

 

(Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com