Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Proposal Bantuan Daerah dari Seluruh Pemda Sulsel Capai Rp 1 Triliun

Kompas.com - 26/11/2019, 05:58 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Selatan (Sulsel), Rudy Jamaluddin menyebutkan, hingga kini proposal bantuan keuangan daerah yang diterima mencapai Rp 1 triliun.

Angka ini melebihi jumlah yang telah disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, yakni Rp 500 miliar.

"Kami tetap pada plafon yang mengarah pada sasaran program prioritas, menyentuh hal-hal produktif yang memberikan impact atau outcome bagi Sulsel," ujar Rudy seperti dalam keterangan tertulisnya.

Rudy mengatakan itu saat rapat membahas Nota Keuangan dan Ranperda tentang APBD 2020 bersama Badan Anggaran Dewan Legislatif Sulawesi Selatan di Ruang Rapat Badan Anggaran, DPRD Sulsel, Senin (25/11/2019).

Baca juga: Hari Ini, Masyarakat Sulsel Terima 9.939 Sertipikat Tanah

Lebih lanjut ia menyebutkan, tingginya permintaan keuangan daerah melalui proposal yang masuk, adalah bentuk semangat melakukan sinergitas antar pemerintah daerah (pemda) dan pemerintah provinsi.

"Ini merupakan hal positif karena adanya semangat Pemda melakukan sinergitas dengan Pemprov Sulsel," kata Rudy.

Tingginya permohonan proposal dari Pemda di Sulsel itu tak lepas dari kebijakan Pemerintah Provinsi Pemprov) Sulsel.

Fokus ke pembukaan akses daerah terisolir

Pemprov Sulsel memfokuskan peruntukan bantuan keuangan daerah bagi kabupaten dan kota untuk mendukung percepatan program prioritas Pemprov Sulsel.

Berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS), bantuan keuangan daerah berfokus pada pembukaan akses daerah terisolir.

"Kebijakan bantuan keuangan daerah wajib diberi untuk pembangunan destinasi wisata dan membuka ruang terisolir di beberapa daerah di Sulsel," jelas Sekretaris Daerah Provinsi, Abdul Hayat yang juga hadir di rapat tersebut.

Selaku Koordinator Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Abdul Hayat mengatakan, bantuan keuangan daerah berguna untuk menstimulasi dan mempercepat program prioritas Pemprov Sulsel.

Baca juga: Inovasi Sulsel Buka Direct Call Export Sukses Tingkatkan Nilai Ekspor

Dengan begitu diharapkan bisa mendapat impact berupa percepatan pertumbuhan ekonomi dan terbukanya pusat ekonomi baru.

"Bantuan keuangan itu untuk mempercepat program prioritas, karena memang ada daerah-daerah tertentu yang harus distimulasi dengan bantuan keuangan supaya efek dominonya ada, kaitan dengan percepatan perekonomian," jelas Abdul Hayat.

Ia menyebutkan, hingga saat ini, progres pembangunan infrastrukstur jalan, jembatan dan bandara melalui bantuan keuangan Rp300 miliar yang diberikan tahun 2019 lalu mulai terlihat hasilnya.

"Selama ini sudah berproses misalnya di Luwu, kemudian di Selayar, tetapi ini (daerah yang telah memasukan proposal bantuan keuangan daerah tahun 2020) akan diteliti dan dicermati dengan proposal yang ada, tidak serta merta langsung diberikan (bantuan keuangan)," jelas Abdul Hayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com