Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Serangan Pitbull di Medan dan Makassar, Lukai Bocah 7 Tahun hingga Diduga Kejar Kucing

Kompas.com - 26/11/2019, 05:25 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Anjing jenis pitbull menyerang seorang bocah perempuan berusia 7 tahun berinisial MWT, di Medan Labuhan, Sumatera Utara, Senin (25/11/2019).

Akibat serangan anjing peliharaannya sendiri itu, MWT mengalami luka di bagian wajah dan rahangnya.

Sementara itu, sehari sebelumnya di Makassar, Sulawesi Selatan, seorang perempuan berusia 35 tahun juga diserang anjing jenis pitbull milik tetangganya.

Perempuan berinisial IS itu terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bros Makassar, Panakkukang, Minggu (24/11/2019), karena kondisinya kritis. 

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Alami luka parah wajah dan rahang

Kejadian naas yang menimpa MWT berawal saat korban sedang bermain dengan anjing peliharannya.

Namun, tak disangka oleh MWT, anjing itu tiba-tiba menyerang hingga menyebabkan korban terluka di bagian wajah dan rahang.

Hal itu dibenarkan oleh Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan Edison Perangin-angin.

"Iya, sempat dirawat di IGD. Tapi setelah itu, atas permintaan keluarga, pasien lalu diarahkan ke Rumah Sakit Columbia," ungkapnya, Senin (25/11/2019).

Baca juga: Digigit Anjing Pitbull, Bocah 7 Tahun Terluka di Wajah dan Rahang

2. Tim medis cegah infeksi pada korban

Edison enggan menjelaskan lebih detail terkait kondisi luka-luka yang diderita MWT.

"Kalau apakah ada rabies, kita juga belum tahu. Karena penanganan yang kita lakukan kan hanya awal saja yaitu pada lukanya," jelasnya.

Setelah sempat dirawat di RSUD dr Pringadi, MWT dirujuk ke dokter RS Columbia Asia, Sabar Petrus.

Petrus mengatakan, korban tiba di RS Columbia Asia Minggu (25/11/2019) sekitar pukul 00.46 WIB dan langsung memberikan tindakan medis terhadap luka akibat gigitan anjing itu.

"Dalam tempo 1 jam kita sudah lakukan tindakan, perbaikan luka, pembersihan agar mencegak infeksi," katanya.

Baca juga: Seorang Warga Diserang Anjing Pitbull hingga Kritis

3. Diduga lepas dari ikatan kejar kucing

Sementara itu, kejadaian naas yang menimpa IS, terjadi sekitar pukul 15.30 Wita di depan rumah korban.

Saat itu, anjing yang diketahui milik salah satu warga berinisial I yang rumahnya tak jauh dari rumah korban, terlepas dari ikatan.

Menurut salah satu Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Mappala, Aipda Umar Zulkarnain, pemilik anjing itu sedang masuk ke rumah mengambil makanan anjing.

"Pemilik anjing sedang masuk ke dalam rumahnya mau ambil makanan untuk anjing. Tiba-tiba ini anjing keluar, dia lihat di depan pagar ada kucing dikejar sampai Tidung 10 tapi tidak didapat," kata Umar.

Baca juga: Korsleting Sepeda Motor, Sebuah SPBU di Bangka Terbakar

4. Diserang di depan rumah

Menurut Umar, anjing pitbull tersebut melihat korban yang sedang berdiri di depan rumahnya sambil menunggu seseorang.

Saat itu korban sempat melihat mata anjing pitbull, hingga korban masuk kembali ke rumahnya.

Namun, saat hendak menutup pagar, pitbull berhasil mencengkeramnya dan mengigit beberapa bagian tubuhnya hingga luka parah.

"Sempat dia jatuh. Adik korban langsung angkat anjing, tapi ini anjing masih mengamuk kemudian yang punya (pemilik) datang, baru anjing ini tidak memberontak," kata Umar.

Baca juga: Mengenal Abah Landoeng Guru Asal Bandung, Sosok Inspirasi Lagu Oemar Bakri Ciptaan Musisi Iwan Fals

5. Anjing diduga disembunyikan pemiliknya

Sementara itu, hingga saat ini Umar mengaku tidak melihat anjing yang menyerang IS.

Namun, saat dimintai penjelasan, pemilik anjing mengakui tidak mengikat anjing yang baru berusia setahun lebih karena anjingnya itu ingin buang kotoran.

Namun demikian, Umar sudah menyampaikan kepada si pemilik untuk berhati-hati memelihara anjing jenis pitbull ini.

"Untuk keberadaan anjing kami belum tahu. Disembunyikan sama pemilik anjing," kata Umar.

Baca juga: 13 Penerima Doktor Honoris Causa ITB, dari Soekarno, SBY, hingga Hatta Rajasa

(Penulis: Kontributor Medan, Dewantoro, Kontributor Makassar, Himawan | Editor: Abba Gabrillin, Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com