Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boros Kertas, Satu Guru Habiskan 2 Rim Hanya untuk Administrasi

Kompas.com - 25/11/2019, 21:25 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

Meski Nalarku lahir dari dirinya yang mengampu pelajaran Agama Islam, tetapi bisa diterapkan bagi agama lain, dan mata pelajaran yang lain.

"Jadi murid diajarkan atau lebih diperkenalkan kepada budaya lokal, seperti bahwa budaya lokal kita masih menghargai sebuah keperawanan sehingga harus dijaga hingga nanti menikah," katanya. 

Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi berharap guru seharusnya tidak terjebak dalam rutinitas dan bisa membuat sebuah inovasi kecil.

Sehingga, bisa meningkatkan kinerja dan memberikan output yang maksimal bagi anak didiknya. Menurut dia, pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membawa harapan baru. 

"Saya tahu tadi para guru bertepuk tangan bukannya karena menyambut saya tetapi menyambut isi dari pidato yang saya bacakan," ujarnya.

"Formatnya seperti surat, jadi saya bacakan seperti saya membaca surat. Ini menurut saya format tersebut memiliki maksud tersendiri, yaitu mengingatkan kita agar tidak terjebak dalam rutinitas. Tekanan penting dari surat Mendikbud adalah bebaskan guru untuk melakukan kreasi " katanya.

Immawan menilai, seseorang yang membuat inovasi pasti memiliki keberanian yang lebih dibandingkan orang yang tidak melakukan inovasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com