Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD Ini Sukses Ciptakan Alat Pendeteksi Kadar Alkohol

Kompas.com - 25/11/2019, 20:06 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Dunia IT dan bahasa pemrograman, tampaknya sudah tidak asing lagi bagi Mahruz Ali Fawwaz, siswa kelas enam Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Usai berhasil menciptakan lampu ramah bagi pemakai kacamata, terbaru Mahruz sukses menciptakan alat pendeteksi alkohol di makanan dan minuman.

Bahkan, alat ini tidak hanya bisa digunakan menggunakan laptop, tapi juga melalui handphone.

"Kemarin awal idenya itu ada saat saya diajak sama orang tua jalan-jalan di mall. Pas diajak makan, saya kemudian punya pemikiran apakah makanan dan minuman ini sudah benar-benar tidak beralkohol?" ujar Mahruz, saat ditemui di sekolah, Senin (25/11/2019).

Baca juga: Ibu Siswa Penemu Obat Kanker Gundah Pasca-pemberitaan Anaknya dan Kayu Bajakah

Berdasar pengalaman tersebut, Mahruz kemudian coba menggaplikasikan idenya. Tentunya dengan berbasis IT dan bahasa pemrograman yang digeluti.

"Sebenarnya kalau perangkat utama itu, selain alat sensor MQ3 untuk melihat adanya kandungan alkohol, juga MCU supaya bisa disambungkan dengan program thinkspeak yang ada di laptop. Tapi bisa juga sensor itu dihubungkan dengan handphone, melalui applikasi virtuino yang bisa didapatkan di playstore," jelasnya.

Hanya anak kedua dari tiga bersaudara ini mengaku, untuk kecepatan proses pendeteksian kadar alkohol yang dilakukan, bakal lebih cepat diketahui dengan menggunakan laptop ketimbang via handphone melalui applikasi virtuino.

"Kalau lewat handphone (android) itu biasanya pendeteksian kadar alkohol agak lambat satu menit, beda dengan di laptop bisa langsung kelihatan berapa kadar kandungan alkoholnya," tutur anak pasangan Harianto dan Lilik Anifah ini.

Mahruz mengaku bersyukur, bisa tumbuh di lingkungan keluarga dan sekolah saat ini. Terlebih, kakaknya juga memiliki kegemaran yang sama dengan dirinya, hobi dalam hal pemrograman komputer.

"Saya juga banyak belajar dari kakak, Nasya, yang kini sudah SMP. Terus terang dia adalah idola saya. Selain di sekolah juga dibimbing dan diarahkan oleh bapak ustad, apabila saya punya ide untuk membuat sesuatu," beber dia.

Baca juga: Cerita Adam, Siswa SD yang Ciptakan Metode Perhitungan Cepat Bernama Fishmat

Butuh waktu tiga bulan

Mahruz menceritakan, untuk mewujudkan alat pendeteksi kadar alkohol di makanan dan minuman ini, membutuhkan waktu tidak kurang dari tiga bulan. Dengan lamanya proses pembuatan, banyak tersedot pada pencarian bahasa pemrograman yang dianggap cocok untuk alat ciptaannya.

"Sekitar dua bulan saya gunakan untuk mencari bahasa pemrograman yang cocok, sempat gonta-ganti program dan akhirnya ketemu thinkspeak. Agak lama memang, sebab saya juga harus mencari program yang benar-benar cocok, supaya pendeteksian bisa akurat," kata dia.

Sementara guru pembimbing, Muhammad Fadholi Aziz mengakui, sosok Mahruz sedikit berbeda dengan rekan-rekan lain seumuran yang saat ini sedang menuntut ilmu di SD Muhammadiyah Manyar. Ia pun menilai, perlu mendampingi dan membimbing Mahruz agar bakat yang dimiliki semakin terasah.

Baca juga: Mari Bantu Siswa SD Filial yang Berseragam Lusuh dan Gedung Sekolah Rusak

"Sejak kelas empat itu sudah kelihatan, saat pertama kali buat lampu ramah bagi pemakai kacamata. Makanya terus kami fasilitasi, kami bimbing bagaimana bakat yang dimiliki Mahruz terus berkembang, sayang juga bila tidak sampai berkembang atau malah tersia-siakan," ucap Aziz.

Usai jam pelajaran sekolah atau di luar pelajaran sekolah, kebanyakan Aziz memberikan bimbingan kepada Mahruz dalam mewujudkan ide untuk membuat sesuatu seperti lampu ramah lingkungan maupun alat pendeteksi alkohol seperti saat ini.

"Tentu saja setelah kami mendapat persetujuan dari orang tua, karena kami di sini sifatnya kan memfasilitasi, jadi dukungan orang tua tetap yang utama," pungkasnya.

Alat pendeteksi kadar alkohol pada makanan dan minuman yang diciptakan oleh Mahruz, sempat dilombakan dalam agenda Kalbe Junior Scientist Awards (KJSA) 2019 yang berlangsung belum lama ini, dan berhasil masuk dalam nominasi karya pilihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com