YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Setara Institute memaparkan hasil penelitian tentang kondisi kebebasan beragama/berkeyakinan di Indonesia.
Dari hasil penelitian itu, Setara Institute mencatat terjadi peningkatan jumlah kasus pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan di Yogyakarta selama lima tahun terakhir.
Peningkatan tersebut membuat Yogyakarta masuk dalam 10 daerah dengan jumlah kasus pelanggaran tertinggi dalam lima tahun belakangan ini.
Menanggapi hal itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan tidak mempersoalkan hasil penelitian Setara Institute.
"Ya mungkin saja, saya enggak tahu persis ya. Dasarnya apa, saya kan enggak tahu," ujar Sri Sultan, usai menghadiri acara Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan HUT PGRI ke- 74 di GOR Amongrogo, Kota Yogyakarta, Senin (25/11/2019).
Baca juga: Setara: Dalam 5 Tahun Terakhir Terjadi Peningkatan Intoleransi di Yogyakarta
Sri Sultan mengungkapkan, pemda sebenarnya terus berupaya maksimal untuk menekan kasus intoleransi di DIY.
Upaya untuk menekan kasus intoleransi di DIY, lanjutnya, dengan menggalakan literasi di masyarakat.
Selain itu juga mengeluarkan kebijakan serta secepat mungkin menangani kejadian-kejadian intoleransi.
Upaya tersebut juga sudah mulai terlihat perkembangannya. Meskipun, tidak dipungkiri kasus intoleransi masih terjadi.