Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Geologi Diminta Tentukan Jarak Aman di Lokasi Tanah Ambles Nusalaut

Kompas.com - 25/11/2019, 14:18 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com — Tim Geologi Bandung yang telah melakukan penelitian di lokasi tanah ambles di Desa Sila, Kecamatan Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah, diminta untuk menentukan jarak aman bagi warga di lokasi tersebut.

Camat Nusalaut Chris Lailossa mengatakan, pemetaan jarak aman dari pihak berwenang di sekitar lokasi tanah ambles sangat penting dilakukan.

Hal itu dibutuhkan supaya warga dapat mengetahui lokasi mana saja yang dianggap berisiko dan tidak berbahaya bagi warga setempat.

Baca juga: Menikmati Keindahan Pantai dan Siliran di Kuala Dhoe

Menurut Chris, sampai saat ini tim Geologi Bandung yang melakukan penelitian tanah ambles di Desa Sila belum menentukan radius jarak aman.

Padahal, itu sangat penting khususnya bagi wilayah permukiman warga.

“Sampai saat ini belum ada penentuan jarak aman secara resmi oleh tim Geologi setelah penelitian dilakukan belum ada. Saya kira ini penting agar warga tahu lokasi mana saja yang dianggap berbahaya,” kata Chris kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (25/11/2019).

Chris mengatakan, di lokasi tanah ambles memang telah dipasang garis polisi dan warga dilarang untuk beraktivitas di lokasi tersebut.

Namun, tetap diperlukan petunjuk agar warga tidak membangun rumah sembarangan atau beraktivitas di lokasi yang dianggap rawan.

Baca juga: Viral Surat Pelamar CPNS kepada Bupati yang Memohon supaya Diterima

Baca juga: Derita Tarmini, Rumah Ambruk dan Punggung Tertimpa Kayu

Sebelumnya, tim Geologi Bandung yang melakukan penelitian telah membawa sampel bebatuan di lokasi tanah ambles di Desa Sila.

Kasus tanah ambles di Desa Sila, Kecamatan Nusalaut, sempat menggegerkan warga.

Sebab, kondisi tanah di desa tersebut terus menurun dan berlubang hingga puluhan meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com