Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Tarmini, Rumah Ambruk dan Punggung Tertimpa Kayu

Kompas.com - 25/11/2019, 11:41 WIB
Dian Ade Permana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


UNGARAN, KOMPAS.com - Senin, 18 November 2019, menjadi salah satu hari yang paling menyeramkan dalam hidup Tarmini.

Hari itu, menjelang magrib, nenek berusia 70-an itu hanya seorang diri berdiam di rumahnya yang terletak di Dusun Krisik, Desa Kedungringin, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Saat itu, angin puting beliung menerjang gubuknya.

Tarmini yang sudah renta tak kuasa menyelamatkan diri.

Rumah yang dijadikan tempat berlindung ambruk diterpa angin kencang.

Mbah Tarmini tertimpa kayu di bagian punggung serta kakinya.

Baca juga: Masyarakat Adat Rejang Luncurkan Buku Pengetahuan Pengobatan

Anak Mbah Tarmini, Kartini, menceritakan saat kejadian angin puting beliung terjadi.

Pada saat itu, beberapa rumah warga, terutama di bagian atapnya rusak.

Selain genteng, atap-atap yang terbuat dari asbes juga beterbangan.

Bahkan, beberapa asbes sampai terbawa angin hingga ke lain desa.

"Saat itu tidak mendung, tapi langsung hujan sekitar satu jam. Tapi angin yang semula kecil, tiba-tiba bergulung dan membesar, mengenai rumah-rumah, dan rumah Ibu yang terbuat dari kayu dan gedek langsung ambruk," kata Kartini, Minggu (24/11/2019).

Kartini selama ini tinggal di Lasem, Rembang.

Dia langsung pulang ke rumah Tarmini, setelah mengetahui Ibunya tertimpa musibah.

Saat ini, Tarmini hanya tergolek lemah di kasur yang berada di bagian dapur rumah saudaranya.

"Sebetulnya pas hujan itu, Ibu sudah diajak menyingkir dan berlindung di rumah saudara. Tapi tidak mau, alasannya, meski rumahnya jelek tapi tetap harus dijaga," kata Kartini.

Akibat punggungnya tertimpa kayu, Tarmini saat ini tak bisa lagi mencari kayu di kebun.

Dia hanya bisa beristirahat dalam posisi berbaring.

"Sudah dipijatkan, dokter juga sudah memeriksa setelah kejadian. Tapi karena susah makan, tidak mau minum obat, tidak mau disuntik, ya saat ini tidak bisa aktivitas," kata Kartini.

Untuk berbicara saja, Tarmini merasa kesakitan.

Kartini mengungkapkan, rumah yang ambruk sudah tidak bisa ditempati.

Tarmini pun menumpang di rumah saudaranya.

Bantuan dari pihak desa untuk pembangunan rumah juga sudah diterima.

"Materialnya, ada semen, pasir, batu bata besar. Kalau yang bekas rumah, tidak ada yang bisa digunakan. Untuk pembangunan atap dan yang lain-lain belum kepikiran, yang penting ibu sehat dulu," kata Kartini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com