Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Djaduk Ferianto, 60 Fotografer Berjalan 5 Km ke Candi Dukuh

Kompas.com - 25/11/2019, 11:10 WIB
Dian Ade Permana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Komunitas GS Photography mengenang kepergian seniman Djaduk Ferianto dengan mengadakan acara Gathering Komunitas GS Ke XIII dengan tema Memayu Hayuning Bawana.

Acara yang digelar mulai 22-24 November 2019 tersebut sedianya dihadiri Djaduk, namun karena meninggal pada 13 November 2019, konsep acara pun berubah menjadi Tribute to Djaduk.

Kreator Acara, Said Hidayat mengungkapkan Djaduk adalah sesepuh GS Photography. "Tidak ada yang menyangka Djaduk meninggalkan kita secepat itu. Jadi untuk menghormati beliau, acara gathering ke 13 ini kami dedikasikan untuk beliau," jelasnya, Minggu (24/11/2019) malam.

Menurut Said, acara yang digelar di Dusun Rowo Kasam, Desa Rowoboni Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang ini bertujuan meningkatkan tali persaudaraan di antara anggota dan menciptakan karya bersama dalam fotografi.

Baca juga: Ngayogjazz Pertama Tanpa Djaduk...

"Memayu Hayuning Bawana berarti kita berkewajiban untuk selalu memperindah dan menyelamatkan hidup dan penghidupan yang serba baik dan indah bagi semua yang ada di bumi ini," jelasnya.

Acara ini diikuti sekitar 60 fotografer dari berbagai daerah di indonesia. Mereka mengeksplore keindahan Candi Dukuh dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih lima kilometer pulang pergi.

Selain itu, digelar pula aneka pertunjukan di sawah dengan latar belakang Gunung Merbabu, Telomoyo, Gajahmungkur, dan Kendil.

"Penampilan tari tradisional judulnya Ngangsu Kawruh ing Rowo Kasam karya Veronika Else yang bercerita tentang keseimbangan alam," ungkapnya.

Baca juga: Butet Kartaredjasa Mengenang Djaduk Ferianto

Kepala Desa Rowoboni, Agus Salim mendukung kegiatan tersebut karena secara tidak langsung meningkatkan perekonomian dan menambah wawasan warganya.

"Kan ada juga pelatihan dasar photography untuk anak dan pemuda Dusun Rowo Kasam kemudian hasilnya di pergunakan untuk pameran. Apalagi seluruh unsur acara memanfaatkan lokalitas yang ada dari penginapan, makanan dan minuman, pengisi acara termasuk dekorasi dan ornamen tempat acara yang memanfaatkan yang ada di desa," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com