Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian Aktivis Walhi Golfrid, Istri Ungkap Banyak Kejanggalan, Polisi Sebut Kecelakaan Tunggal

Kompas.com - 23/11/2019, 12:32 WIB
Rachmawati

Editor

Fhiliya menyatakan Walhi berharap polisi tetap melanjutkan penyelidikannya dengan membentuk tim independen pencari fakta agar kasus meninggalnya Golfrid bisa diungkap secara tuntas dan transparan.

Tuntutan yang sama juga diungkap organisasi hak asasi manusia Amnesty International, yang meminta Presiden Joko Widodo, melalui surat terbuka, untuk memerintahkan penyelidikan hingga tuntas.

"Kesediaannya untuk berhadapan dengan aktor-aktor negara dan perusahaan telah menyebabkannya menerima panggilan telepon ataupun pesan singkat tanpa nama yang meminta ia menghentikan aktivitasnya," tulis Amnesty International dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Aktivis Antikorupsi di Aceh Tengah Hilang 10 Hari, Motor Ditemukan di Warnet

Kerja aktivis lingkungan di Indonesia ditengarai makin berbahaya.

Dalam laporannya pada 2018, Protection International Indonesia menyatakan sekitar 80% kasus pelanggaran hak asasi manusia terhadap aktivis pada rentang waktu 2014 hingga 2018 menimpa mereka yang bergerak di bidang lingkungan.

Para pegiat mengalami berbagai bentuk intimidasi, termasuk dipenjara berdasarkan tuduhan yang dianggap tidak relevan atau dipaksakan.

Baca juga: Saat Aktivis Greenpeace Protes Kebakaran Hutan dengan Panjat Patung


Polisi belum hentikan penyelidikan

Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Utara (Polda Sumut), Irjen Agus Andrianto, menyatakan polisi belum menghentikan kasus kematian Golfrid Siregar meski telah mengambil kesimpulan.

Namun Agus tidak merinci, ke arah mana penyelidikan akan dilanjutkan.

Agus menyebut Golfrid diduga berada dalam pengaruh alkohol saat mengalami kecelakaan. Agus menyatakan hal ini didukung hasil analisis cairan lambung korban usai diautopsi, meski ia tidak mengungkap berapa kadar alkohol dalam darah Golfrid.

Ia menambahkan kesimpulan penyebab meninggalnya korban juga didasarkan olah tempat kejadian perkara.

Baca juga: Mantan Aktivis PRD hingga Ketua GP Anshor jadi Pimpinan AKD dari PKB

Agus menjelaskan korban diduga terjatuh ke arah kanan akibat menyenggol trotoar. Hal ini, tambahnya, bisa dibuktikan semua luka korban ada di sebelah kanan.

"Saat ditemukan tidak sadarkan diri, posisi korban miring, kepala kanan pipi kanan di aspal dan ada keluar darah, lalu di depannya ada sepeda motor," terang Agus.

Kepala satuan lalu lintas Kepolisian Resor Kota Medan, AKBP Juliani, menambahkan, selain banyak luka pada sisi sebelah kanan korban dari kepala hingga kaki, polisi juga menemukan beberapa kerusakan pada bagian kanan sepeda motor, termasuk di bagian depan lampu sen hingga setang bagian kanan.

Baca juga: Aktivis Greenpeace yang Panjat Patung Hanya Diam Saat Diperiksa Polisi

"Ini artinya benturan itu ada di sebelah kanan," kata Juliani.

Juliani menuturkan kondisi ini selaras dengan luka di bagian tubuh sebelah kanan korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com