Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD: Bantaran Bengawan Solo Longsor karena Debit Air Turun

Kompas.com - 22/11/2019, 17:05 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan melansir, setidaknya ada sepuluh titik bantaran Bengawan Solo yang ada di lima kecamatan di wilayahnya mengalami longsor, dengan panjang dan kedalaman bervariasi.

Adapun sepuluh titik bantaran Bengawan Solo yang mengalami longsor tersebar di lima kecamatan.

Lima kecamatan itu yakni Kecamatan Laren, Karanggeneng, Babat, Maduran, dan Kalitengah. Terparah berada di Kecamatan Laren, tepatnya di Desa Pelangwot dan Dusun Gendong.

Baca juga: Masa Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Agam Diperpanjang 15 Hari

"Untuk jarak kedalaman berkisar 5 sampai 10 meteran. Sementara untuk panjang, rata-rata berkisar antara 200 hingga 300 meter. Tapi yang di Desa Pelangwot itu bisa 400 meteran, juga di Dusun Gendong itu bisa sampai 500 sampai 600 meteran," ujar Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin, saat dihubungi, Jumat (22/11/2019).

Muslimin menyebut, beberapa faktor yang turut mempengaruhi kejadian longsor di bantaran Bengawan Solo tersebut.

Mulai dari efek gempa yang terjadi di Tuban pada September 2019 lalu, struktur tanah yang lembek, hingga menurunnya debit air yang ada di Bengawan Solo.

"Untuk tahun ini kan debit air Bengawan Solo menyusut parah ketimbang tahun-tahun sebelumnya, ini turut mempengaruhi. Belum lagi struktur tanah bantaran Bengawan Solo ini kan dari campuran pasir dan tanah liat, kepanasan, jadi merekah dan kemudian longsor," ujar dia.

Kondisi seperti itu dirasa cukup riskan oleh Muslimin, terlebih nanti bila musim penghujan sudah mulai mengguyur wilayah Lamongan dan sekitarnya.

Baca juga: Pemkab Agam Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor

 

Sehingga, tanah di bantaran Sungai Bengawan Solo yang sudah dalam kondisi merekah, akan mudah longsor bila mendapat guyuran air hujan.

"Makanya, kami juga tidak henti-hentinya mengimbau kepada warga masyarakat yang tinggal di bantaran, untuk lebih hati-hati dan waspada menghadapi pergantian musim. Sebab, bisa saja longsor kembali terjadi, kalau perlu sebaiknya memang mengungsi dan pindah ke tempat yang lebih aman," ucap dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada medio September 2019 lalu, longsor sempat terjadi pada bantaran Bengawan Solo di Dusun Gendong, Desa Laren, Kecamatan Laren.

Akibatnya, satu bangunan tempat ibadah dan tujuh rumah warga mengalami kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com