Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Agam Diperpanjang 15 Hari

Kompas.com - 22/11/2019, 16:06 WIB
Perdana Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memperpanjang status tanggap darurat terhadap bencana banjir badang dan longsor yang melanda Galapuang, Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Agam.

Awalnya, Pemkab Agam hanya menetapkan status tanggap darurat selama tiga hari. Namun, Jumat (22/11/2019) ini diperpanjang menjadi 15 hari terhitung Kamis (21/11/2019) kemarin.

"Pemkab Agam memperpanjang status tanggap darurat bencana longsor dan banjir badang. Dari tiga hari menjadi 15 hari," kata Kepala BPBD Agam, M Lutfi AR, saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Lutfi menyebutkan, perpanjangan status itu diambil Pemkab Agam setelah melihat kondisi bencana yang cukup parah.

Baca juga: Pemkab Agam Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor

Hingga Jumat sore ini, akses jalan di Galapuang, Tanjung Sani, Tanjung Raya, Agam itu masih belum terbuka.

Hampir 300 petugas dari BPBD, Satpol PP dan Damkar, kepolisian, tentara, tim relawan dan masyarakat bahu membahu membuka akses jalan.

"Masih belum terbuka hingga sore ini. Sudah dua alat berat diturunkan," kata Lutfi.

Selain akses jalan yang tertutup, ancaman bahaya longsor masih bisa terjadi jika hujan deras datang.

Hal itu disebabkan daerah tersebut sudah masuk zona merah dan perlu dibuat penahan longsor.

"Daerah sekitarnya masih rawan longsor. Itu salah satu dasar perpanjangan status tanggap darurat. Kita juga harus membuat penahan longsor, sementara akses jalan saja belum terbuka," ujar Lutfi.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Agam menetapkan status tanggal darurat terhadap bencana banjir badang dan longsor yang terjadi Rabu (20/11/2019) malam.

Baca juga: Pembersihan Dihentikan, Akses Jalan di Agam Masih Tertutup Longsor

Penetapan status tanggap darurat yang dimulai sejak Kamis (21/11/2019) itu dikarenakan kondisi bencana alam cukup parah yang menyebabkan akses jalan hingga saat ini masih belum terbuka.

Selain itu, tercatat ada 13 rumah yang mengalami kerusakan, dua di antaranya malahan hanyut dibawa banjir badang.

Selain itu, banjir badang dan longsor juga menyebabkan satu masjid menjadi rusak parah dan satu madrasah mengalami kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com