Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Harap Simulasi Siaga Bencana Gencar Dilakukan di Daerah Rawan

Kompas.com - 22/11/2019, 13:24 WIB
Candra Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mencanangkan Kawasan Siaga Bencana Pantai Selatan Jawa di Lapangan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jumat (22/11/2019). Kawasan yang dicanangkan meliputi Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Kebumen.

"Arahan presiden jelas, tingkatkan kesiapsiagaan bencana di daerah rawan bencana. Oleh karena itu, Kementerian Sosial mencanangkan 471 kawasan siaga bencana se-Indonesia," kata Juliari usai pencanangan dan simulasi kawasan siaga bencana di Kalipucang, Jumat.

Dia mengatakan, tujuan penting dari simulasi dan pencangan ini adalah warga siap saat terjadi bencana. Warga tahu harus apa saat bencana melanda.

"Saat bencana terjadi, warga kawasan siaga bencana sudah benar-benar ready. Itu yang penting," jelas Juliari.

Baca juga: Nasib Warga di Daerah Rawan Bencana di Sukabumi Tunggu Hasil Kajian Badan Geologi

Dia mengatakan, penanganan harus lebih baik saat terjadi bencana. Kalaupun ada korban, tak boleh lebih banyak dari kejadian sebelumnya.

"Kita tak ingin warga tidak tahu harus berbuat apa saat bencana," katanya.

Negara Indonesia, lanjut Juliari, merupakan negara rawan bencana. Oleh karenanya simulasi kebencanaan harus sering dilakukan.

"Terutama sekarang memasuki musim hujan," ucapnya.

Baca juga: 76 Persen Sekolah di Indonesia Ada di Daerah Rawan Bencana

Bencana itu takdir, tapi banjir dan longsor ulah manusia...

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan, wilayahnya termasuk daerah rawan bencana. Di laut bisa saja terjadi tsunami, gunungnya rawan longsor, dan muara sungainya rawan banjir.

"Simulasi akan membantu kesiapan kita saat ada bencana," kata Jeje.

Warga, lanjut dia, diharapkan bisa hidup rukun meski berada di daerah rawan bencana. Oleh karena itu pelestarian alam menjadi kewajiban semua pihak.

"Bencana bisa takdir Allah SWT. Tapi kalau banjir dan longsor karena ulah manusia," jelasnya.

Sementara itu, dalam rilis Kemensos yang diterima Kompas.com, Kawasan Siaga Bencana (KSB) merupakan wadah penanggulangan bencana yang berbasis pendekatan terpadu. 

Ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan di sejumlah daerah yang memiliki risiko bencana tinggi maupun daerah di sekitarnya yang akan berperan sebagai daerah penyangga.

Kawasan Siaga Bencana dikolaborasikan dengan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) yang dilakukan sebagai upaya edukasi bencana kepada pelajar, guru dan orang tua di sekolah yang berada di lokasi rawan bencana.

Baca juga: Pesan Siaga Bencana di Indonesia, Kisah Nyi Roro Kidul hingga Syair Kuno Macapat dan Kayori

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com