Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Ketika Perempuan Punya Profesi yang Dominan Dikerjakan Pria

Kompas.com - 22/11/2019, 13:16 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

“Setelah itu, saya memutuskan untuk benar-benar serius terjun menggeluti profesi ini. Alhamdulillah sekarang saya mulai merasakan penghasilan dari GrabCar. Saya sudah tidak kepikiran lagi untuk urusan fisik, karena nantinya kalau sudah terlatih lama-lama juga akan kuat," jelasnya.

Kini Sawitri mampu mengambil sembilan trip dalam satu hari. Bahkan ia pernah mencapai 22 trip dalam satu hari. Jumlah ini merupakan jumlah trip terbanyaknya.

"Waktu itu berangkat jam 6 pagi selesai jam 10 malam," katanya.

Sawitri biasanya memulai mengambil penumpang setelah mengantar anak ketiganya pergi sekolah dan pulang menyesuaikan dengan jam pulang sekolah anaknya.

"Saya senangnya juga karena pekerjaan ini fleksibel. Jadi bisa menyesuaikan dengan kegiatan saya yang lainnya. Saya tetap bisa menjalankan kewajiban saya untuk mencari nafkah sekaligus tetapi menjalankan kewajiban saya sebagai orang tua," imbuhnya.

Meski demikian, tak ada target khusus bagi Sawitri. Ia sadar, prioritas dirinya adalah untuk anak-anak.

"Karena kadang-kadang anak menelepon, minta saya pulang. Ya saya harus pulang. Susahnya juga kalau anak-anak di rumah, kadang saya berat untuk pergi," imbuhnya.

Sawitri bersyukur, anak-anaknya juga menjadi lebih mandiri. Tetapi yang tak kalah penting, setelah bergabung sebagai mitra pengemudi GrabCar, juga membuatnya mau membuka diri.

Sebelumnya, Sawitri adalah seorang ibu rumah tangga yang seluruh hidupnya dia habiskan untuk keluarganya.

Hingga akhirnya, dia berpisah dengan suaminya dan kondisi itu yang kemudian membuatnya menutup diri.

Ia mengaku, dalam keseharian, ia memang orang yang pendiam dan tidak mudah untuk sekadar mengobrol dengan orang baru. Bahkan ia cenderung menghindari pertemanan yang terjalin erat.

"Teman saya (itu) ya anak-anak saya. Saya tidak terlalu suka bergaul," ujarnya.
Apalagi perubahan statusnya ini secara otomatis juga turut merubah perannya. Sawitri dulu bukanlah tipe wanita pekerja.

“Tapi untungnya, sejak remaja, saya memang suka menghabiskan waktu dengan sekadar berkendara menyusuri jalan-jalan. Keluarga saya juga lebih percaya kepada saya untuk menyetir saat pergi-pergi," kenangnya.

Dari hobi antar-jemput orangtua, teman, dan saudara inilah yang juga semakin membulatkan tekad Sawitri bergabung sebagai mitra pengemudi GrabCar.

Di sana, ia menemukan banyak orang yang menganggap mengelilingi kota dengan mengendarai mobil adalah aktivitas yang sangat seru dan menyenangkan.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com